Senin, 01 Desember 2014

Permodalan Koperasi


A. Arti Modal Koperasi

Pengertian modal koperasi adalah sejumlah dana yang akan digunakan untuk melakukan kegiatan-kegiatan atau usaha-usaha dalam koperasi. Modal koperasi ini bisa berasal dari modal sendiri maupun pinjaman anggota ataupun lembaga, maupun surat-surat hutang.

B. Sumber Modal Menurut UU No. 12 Tahun 1967 dan Menurut UU No. 25 Tahun 1992

Sumber modal menurut UU No. 12 tahun 1967 pasal 32, yaitu :

1.      Modal koperasi terdiri dan dipupuk dari simpanan-simpanan, pinjaman-pinjaman, penyisihan-penyisihan hasil usahanya termasuk cadangan-cadangan dan sumber lain.

2.      Simpanan anggota di dalam koperasi terdiri atas :
a.       simpanan pokok.
b.      simpanan wajib.
c.       simpanan sukarela.

3.      Simpanan sukarela dapat diterima oleh koperasi dari bukan anggota.

Sedangkan menurut UU No. 25 tahun 1992 pasal 41, modal koperasi bersumber dari :

1.      Modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman.

2.      Modal sendiri dapat berasal dari :
a.       simpanan pokok.
b.      simpanan wajib.
c.       simpanan cadangan
d.      hibah.

3.      Modal pinjaman dapat berasal dari :
1.      Anggota.
2.      Koperasi lainnya dan/atau anggotanya.
3.      Bank dan lembaga keuangan lainnya.
4.      Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya.
5.      Sumber lain yang sah.

Simpanan pokok merupakan sejumlah uang yang wajib dibayarkan anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Besarnya simpanan pokok untuk setiap anggota sama dan tidak dapat diambil selama masih menjadi anggota koperasi.

Simpanan wajib adalah sejumlah uang tertentu yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu, misalnya setiap bulan dengan jumlah yang sama setiapbulannya. Simpana wajib ini tidak dapat diambil oleh anggota selama masih menjadi anggota koperasi.

Simpanan sukarela sama seperti simpanan diatas, tetapi dapat diambil sewaktu-waktu.

Hibah merupakan sejumlah uang atau barang modal yang dapat dinilai dengan uang yang diterima dari pihak lain yang bersifat pemberian yang tidak mengikat.

C. Distribusi Cadangan Koperasi (Cadangan Permodalan)

Dana cadangan diperoleh dan dikumpulkan dari penyisihan SHU tiap tahun, yang dimaksudkan untuk menutup kerugian dan pemupukan modal sewaktu-waktu. Posisi dana cadangan dalam sisi pasiva menunjukkan bahwa jika terjadi kerugian dengan sendirinya akan terkompensasi dengan dana cadangan, dan apabila tidak mencukupi dapat ditambah dengan simpanan. Pemupukan dana cadangan dilakukan secara terus-menerus berdasarkan presentase tertentu dari SHU. Sesuai anggaran  dasar yang ditunjuk UU No.12 tahun 1967 menentukan bahwa 25% dari SHU disisihkan untuk dana cadangan, apabila usaha tersebut berasal dari anggota. Sedangkan untuk usaha yang bukan berasal dari anggota, 60% dari SHU disisihkan untuk dana cadangan. Dilihat dari tujuan dana cadangan untuk menutup kerugian setelah mencapai sekurang-kurangnya seperlima dari jumlah koperasi. Sebelum jumlahnya mencapai tersebut, penggunaannya hanya dibatasi untuk menutup kerugian. Apabila telah melampaui, dana cadangan dapat didistribusikan untuk meningkatkan jumlah operating capital koperasi maupun perluasan usaha.

Sumber :

http://uiita.wordpress.com/2013/12/27/permodalan-koperasi/

https://www.google.co.id/url?sa=f&rct=j&url=http://www.dpr.go.id/uu/uu1967/UU_1967_12.pdf&q=&esrc=s&ei=D1tWUuvBAYqNrgeZ94DwAg&usg=AFQjCNElaP7A9dwDJdGWZo0mLJYh54d2IA

http://banten.bps.go.id/lambang_kop.html

http://jabbarspace.blogspot.com/2012/01/distribusi-cadangan-koperasi.html

Rabu, 05 November 2014

Tujuan Koperasi


1. Tujuan dan Fungsi Koperasi

         Tujuan utama Koperasi Indonesia adalah mengembangkan kesejahteraan anggota, pada khususnya, dan masyarakat pada umumnya. Koperasi Indonesia adalah perkumpulan orang-orang, bukan perkumpulan modal sehingga laba bukan merupakan ukuran utama kesejahteraan anggota. Manfaat yang diterima anggota lebih diutamakan daripada laba. Meskipun demikian harus diusahakan agar koperasi tidak menderita rugi. Tujuan ini dicapai dengan karya dan jasa yang disumbangkan pada masing-masing anggota. Selain itu tujuan utama lainnya adalah mewujudkan masyarakat adil makmur material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang – Undang Dasar 1945.



“Keanggotaan Koperasi Indonesia bersifat sukarela dan didasarkan atas kepentingan bersama sebagai pelaku ekonomi. Melalui koperasi, para anggota ikut, secara aktif memperbaiki kehidupannya dan kehidupan masyarakat melalui karya dan jasa yang disumbangkan. Dalam usahanya, koperasi akan lebih menekankan pada pelayanan terhadap kepentingan anggota, baik sebagai produsen maupun konsumen. Kegiatan koperasi akan lebih banyak dilakukan kepada anggota dibandingkan dengan pihak luar. Oleh karena itu, anggota dalam koperasi, bertindak sebagai pemilik sekaligus pelanggan.”(SAK,1996:27.1)



Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 Pasal 3 tujuan koperasi Indonesia adalah

“Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945”.



Bung Hatta berpendapat tujuan koperasi mencari laba yang sebesar-besarnya, melainkan melayani kebutuhan bersama dan wadah partisipasi pelaku ekonomi skala kecil.

Dari beberapa tujuan koperasi diatas, garis besarnya adalah :
  1. Mensejahterakan para anggota koperasi dan masyarakat
  2. Mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur
  3. Memperbaiki kehidupan para anggota dan masyarakat terutama dalam bidang perekonomian
  4. Membangun tatanan perekonomian nasional
       Keempat garis besar tujuan koperasi tersebut tertuang dalam Fungsi Koperasi yang diatur dalam  UU No. 25/1992 Pasal 4 yang isinya adalah sebagi berikut :

  1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
  2. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.
  3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya.
  4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.


2. Sisa Hasil Usaha (SHU)


          Sisa Hasil Usaha (SHU) koperasi adalah selisih dari seluruh pemasukan atau penerimaan total (total revenue [TU]) dengan biaya-biaya atau biaya total (total cost [TC]) dalam satu tahun buku. SHU menurut UU No. 25/1992, tentang Perkoperasian, Bab IX, pasal 45 adalah sebagai berikut.
  • Sisa Hasil Usaha Koperasi merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun bukudikurangi biaya, penyusutan dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan.
  • SHU setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada anggota sebanding jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota dengan koperasi, serta digunakan untuk keperluan pendidikan perkoperasian dan keperluan koperasi, sesuai dengan keputusan Rapat Anggota.
  • Besarnya pemupukan modal dana cadangan ditetapkan dalam Rapat Anggota.
  • Penetapan besarnya pembagian kepada para anggota dan jenis serta jumlahnya ditetapkan oleh Rapat Anggota sesuai dengan AD/ART Koperasi.
  • Besarnya SHU yang diterima oleh setiap anggota akan berbeda, tergantung besarnya partisipasi modal dan transaksi anggota terhadap pembentukan pendapatan koperasi.
  • Semakin besar transaksi (usaha dan modal) anggota dengan koperasinya, maka semakin besar SHU yang akan diterima.

Rumus Pembagian SHU

             Untuk koperasi Indonesia, dasar hukum bahwa pembagian SHU dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota adalah pasal 5 ayat 1 ; UU No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian yang dalam penjelasannya mengatakan bahwa “pembagian SHU kepada anggota dilakukan tidak semata-mata berdasarkan modal yang dimiliki seseorang dalam koperasi, tetapi juga berdasarkan perimbangan jasa usaha anggota terhadap koperasi. Ketentuan ini merupakan perwujudan kekeluargaan dan keadilan”.

           Dengan demikian, SHU koperasi yang diterima oleh anggota bersumber dari 2 kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh anggota sendiri, yaitu :
1.) SHU atas jasa modal
Pembagian mencerminkan anggota sebagai pemilik ataupun investor, karena jasa atas modalnya (simpanan) tetap diterima dari koperasinya sepanjang koperasi tersebut menghasilkan SHU pada tahun buku yang bersangkutan.
2.) SHU atas jasa usaha
Jasa ini menegaskan bahwa anggota koperasi selain pemilik juga sebagai pemakai atau pelanggan. Secara umum SHU Koperasi dibagi sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan pada Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga Koperasi sebagai berikut :
- Cadangan koperasi
- Jasa anggota
- Dana pengurus
- Dana karyawan
- Dana pendidikan
- Dana sosial
- Dana untuk pembangunan lingkungan

             Tentunya tidak semua komponen di atas harus diadopsi koperasi dalam membagi SHU-nya. Hal ini sangat tergantung dari keputusan anggota yang ditetapkan dalam rapat anggota. Berikut contoh kasus pembagian SHU di salah satu koperasi (selanjutnya disebut Koperasi A).

Contoh Kasus Pembagian SHU
             Menurut AD/ART Koperasi A, SHU dibagi sebagai berikut :
Cadangan                    : 40%
Jasa anggota                : 40%
Dana pengurus             : 5%
Dana karyawan            : 5%
Dana pendidikan          : 5%
Dana sosial                  : 5%
             SHU per anggota dapat dihitung sebagai berikut :

SHUA=  JUA + JMA
 Dimana :
SHUA : Sisa Hasil Usaha Anggota
JUA   : Jasa Usaha Anggota
JMA  : Jasa Modal Anggota

            Dengan menggunakan model matematika, SHU per anggota dapat dihitung sebagai berikut :

SHUPa= VA x JUA + Sa  x JMA
             V UK            TMS
 Dimana :
SHUPa  : Sisa Hasil Usaha per Anggota
JUA     : Jasa Usaha Anggota
JMA    : Jasa Modal Anggota
VA       : Volume usaha anggota (total transaksi anggota)
VUK    : Volume usaha total koperasi (total transaksi koperasi)
Sa        : Jumlah simpanan anggota
TMS    : Modal sendiri total (simpanan anggota total)

           Bila SHU bagian anggota menurut AD/ART Koperasi A adalah 40% dari total SHU, rapat anggota menetapkan bahwa SHU bagian anggota tersebut dibagi secara proporsional menurut jasa modal dan usaha, dengan pembagian Jasa Usaha Anggota sebesar 70%, dan Jasa Modal Anggota sebesar 30%, maka ada 2 cara menghitung persentase JUA dan JMA, yaitu :

Pertama, langsung dihitung dari total SHU Koperasi, sehingga :
JUA = 70% × 40% total SHU Koperasi setelah pajak
        = 28% dari total SHU Koperasi
JMA = 30% × 40% total SHU Koperasi setelah pajak
         = 12% dari total SHU Koperasi

Kedua, SHU bagian anggota (40%) dijadikan menjadi 100%, sehingga dalam hal ini diperoleh terlebih dahulu angka absolut, kemudian dibagi sesuai dengan persentase yang ditetapkan.

Prinsip-Prinsip Pembagian SHU Koperasi

          Telah diuraikan pada teori koperasi bahwa anggota berfungsi ganda yaitu sebagai pemilik (owner) dan sekaligus pelanggan (customer). Sebagai pemilik, seorang enggota berkewajiban melakukan investasi. Dengan demikian, sebagai investor, anggota berhak menerima hasil investasinya. Di sisi lain, sebagai pelanggan, seorang anggota berkewajiban berpartisipasi dalam setiap transaksi bisnis di koperasinya. Seiring dengan prinsip-prinsip koperasi, maka anggota berhak menerima sebagian keuntungan yang diperoleh koperasinya.

           Agar tercermin asas keadilan, demokrasi, transparansi, dan sesuai dengan prinsip-prinsip koperasi, maka perlu diperhatikan prinsip-prinsip pembagian SHU sebagai berikut.
1.) SHU yang dibagi adalah bersumber dari anggota.
2.) SHU anggota adalah jasa dari modal da transaksi usaha yang dilakukan anggota sendiri.
3.) Pembagian SHU anggota dilakukan secara transparan.
4.) SHU anggota dibayar secara tunai.

Catatan : 
Data ini dapat diperoleh bila koperasi melakukan pembukuan transaksi anggota dan non anggota. Apabila hal tersebut tidak dilakukan, maka mustahil koperasi dapat melakukan pembagian SHU yang transparan, demokratis, dan adil. Dan itu semua adalah biaya, yang kelihatannya kurang efisien tetapi harus dilakukan oleh koperasi sebagai badan usaha yang dibatasi dengan prinsip-prinsip koperasi.

          Dengan menggunakan rumus perhitungan SHU di atas diperoleh SHU per anggota berdasarkan kontribusinya terhadap modal dan transaksi usaha. Seperti diketahui rumus SHU per anggota adalah :



Contoh :
SHU Usaha Adi        = 5.500/2.340.062 (56.000) = Rp 131,62
SHU Modal Anggota = Sa/TMS (JMA)
SHU Modal Adi         = 800/345.420 (24.000) = Rp 55,58
Dengan demikian, jumlah SHU yang diterima Adi adalah :
Rp 131.620 + Rp 55.580 = Rp 187.200

CONTOH KASUS SISA HASIL USAHA :
 1.) Koperasi "Maju Jaya" yang jumlah simpanan pokok dan simpanan wajib anggotanya sebesar Rp100.000.000,- menyajikan perhitungan laba rugi singkat pada 31 Desember 2001 sebagai berikut (hanya untuk anggota) :
Penjualan Rp 460.000.000,-
Harga Pokok Penjualan Rp 400.000.000,-
Laba Kotor Rp 60.000.000,-
Biaya Usaha Rp 20.000.000,-
Laba Bersih Rp 40.000.000,-

 Berdasarkan RAT, SHU dibagi sebagai berikut :
Cadangan Koperasi 40%
Jasa Anggota 25%
Jasa Modal 20%
Jasa Lain-lain 15%

 Buatlah:
a. Perhitungan pembagian SHU
b. Jurnal pembagian SHU
c. Perhitungan persentase jasa modal
d. Perhitungan persentase jasa anggota
e. Hitung berapa yang diterima Tuan Yohan (seorang anggota koperasi) jika jumlah simpanan pokok dan simpanan wajibnya Rp 500.000,- dan ia telah berbelanja di koperasi Maju Jaya senilai Rp 920.000,-

Jawaban :
a. Perhitungan pembagian SHU
Keterangan SHU Rp 40.000.000,-
Cadangan Koperasi 40% Rp 16.000.000,-
Jasa Anggota 25% Rp 10.000.000,-
Jasa Modal 20% Rp 8.000.000,-
Jasa Lain-lain 15% Rp 6.000.000,-
Total 100% Rp 40.000.000,-

 b. Jurnal
SHU Rp 40.000.000,-
Cadangan Koperasi Rp 16.000.000,-
Jasa Anggota Rp 10.000.000,-
Jasa Modal Rp 8.000.000,-
Jasa Lain-lain Rp 6.000.000,-

 c.Persentase jasa modal = (Bagian SHU untuk jasa modal : Total modal) x 100%
= (Rp 8.000.000,- : Rp 100.000.000,-) x 100%
= 8%
Keterangan :
- Modal koperasi terdiri dari simpanan pokok dan simpanan wajib
- Simpanan sukarela tidak termasuk modal tetapi utang

 d. Persentase jasa anggota = (Bagian SHU untuk jasa anggota : Total Penjualan Koperasi)x100%
= (Rp 10.000.000,- : Rp 460.000.000,-) x 100%
= 2,17%
Keterangan :
- Perhitungan di atas adalah untuk koperasi konsumsi
- Untuk koperasi simpan pinjam, total penjualan diganti dengan total pinjaman

 e. Yang diterima Tuan Yohan:
- Jasa modal = (Bagian SHU untuk jasa modal : Total modal) x Modal Tuan Yohan
= (Rp 8.000.000,- : Rp 100.000.000,-) x Rpo 500.000,-
= Rp 40.000,-

 - Jasa anggota = (Bagian SHU untuk jasa anggota : Total Penjualan Koperasi) x Pembelian Tuan Yohan
= (Rp 10.000.000,- : Rp 460.000.000,-) x Rp 920.000,-
= Rp 20.000,-

 Jadi yang diterima Tuan Yohan adalah Rp 40.000,- + Rp 20.000,- = Rp 60.000,-
Keterangan :
Untuk koperasi simpan pinjam, pembelian Tuan Yohan diganti pinjaman Tuan Yohan pada koperasi.


3. Pola Manajemen Keuangan 

       Manajemen adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara mencapai tujuan dengan efektif dan efisien dengan menggunakan bantuan / melalui orang lain.
       Dengan demikian Manajemen Koperasi dapat diartikan sebagai suatu proses untuk mencapai tujuan melalui usaha bersama berdasarkan azas kekeluargaan.Untuk mencapai tujuan Koperasi, perlu diperhatikan adanya sistim Manajemen yang baik, agar tujuannya berhasil, yaitu dengan diterapkannya fungsi-fungsi Manajemen.

Rapat Anggota
 
       Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi di tata kehidupan koperasi yang berarti berbagai persoalan mengenai suatu koperasi hanya ditetapkan dalam rapat anggota. Di sini para anggota dapat berbicara, memberikan usul dan pertimbangan, menyetujui suatu usul atau menolaknya, serta memberikan himbauan atau masukan yang berkenaan dengan koperasi. Oleh karena jumlah siswa terlalu banyak, maka dapat melalui perwakilan atau utusan dari kelas-kelas.
       Rapat Anggota Tahunan (RAT) diadakan paling sedikit sekali dalam setahun, ada pula yang mengadakan dua kali dalam satu tahun, yaitu satu kali untuk menyusun rencana kerja tahun yang akan dan yang kedua untuk membahas kebijakan pengurus selama tahun yang lampau. Agar rapat anggota tahunan tidak mengganggu jalannya kegiatan belajar mengajar di sekolah, maka rapat dapat diadakan pada mas liburan tahunan atau liburan semester. Sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi sekolah, rapat anggota mempunyai wewenang yang cukup besar. Wewenang tersebut misalnya:

 - Menetapkan anggaran dasar koperasi;
 - Menetapkan kebijakan umum koperasi;
 - Menetapkan anggaran dasar koperasi;
 - Menetapkan kebijakan umum koperasi;
 - Memilih serta mengangkat pengurus koperasi;
 - Memberhentikan pengurus; dan
 - Mengesahkan pertanggungjawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya.

       Pada dasarnya, semua anggota koperasi berhak hadir dalam rapat anggota. Namun, bagi mereka yang belum memenuhi syarat keanggotaan, misalnya belum melunasi simpanan pokok tidak dibenarkan hadir dalam rapat anggota. Ada kalanya mereka diperbolehkan hadir dan mungkin juga diberi kesempatan bicara, tetapi tidak diizinkan turut dalam pengambilan keputusan. Keputusan rapat anggota diperoleh berdasarkan musyawarah mufakat. Apabila tidak diperoleh keputusan dengan cara musyawarah, maka pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak di mana setiap anggota koperasi memiliki satu suara. Selain rapat biasa, koperasi sekolah juga dapat menyelenggarakan rapat anggota luar biasa, yaitu apabila keadaan mengharuskan adanya keputusan segera yang wewenangnya ada pada rapat anggota. Rapat anggota luar biasa dapat diadakan atas permintaan sejumlah anggota koperasi atau atas keputusan pengurus.

       Penyelenggara rapat anggota yang dianggap sah adalah jika koperasi yang menghadiri rapat telah melebihi jumlah minimal (kuorum). Kuorum rapat anggota meliputi setengah anggota ditambah satu (lebih dari 50%). Jika tidak, maka keputusan yang diambil dianggap tidak sah dan tidak mengikat.
 Hal yang dibicarakan rapat anggota tahunan
 - Penilaian kebijaksanaan pengurus selama tahun buku yang lampau.
 - Neraca tahunan dan perhitungan laba rugi.
 - Penilaian laporan pengawas
 - Menetapkan pembagian SHU
 - Pemilihan pengurus dan pengawas
 - Rencana kerja dan rencana anggaran belanja tahun selanjutnya
 - Masalah-masalah yang timbul

Pengurus

      Pengurus koperasi dipilih dari kalangan dan oleh anggota dalam suatu rapat anggota. Ada kalanya rapat anggota tersebut tidak berhasil memilih seluruh anggota Pengurus darikalangan anggota sendiri. Hal demikian umpamanya terjadi jika calon-calon yang berasal dari kalangan-kalangan anggota sendiri tidak memiliki kesanggupan yang diperlukan untuk memimpin koperasi yang bersangkupan, sedangkan ternyata bahwa yang dapat memenuhi syarat-syarat ialahmereka yang bukan anggota atau belum anggota koperasi (mungkin sudah turut dilayani oleh koperasi akan tetapi resminya belum meminta menjadi anggota)Dalam hal dapatlah diterima pengecualian itu dimana yang bukan anggota dapat dipilih menjadi anggota pengurus koperasi.

Pengawas
     
      Pengawas dipilh oleh Rapat Anggota untuk mengawasi pelaksanaan keputusan Rapat Anggota Tahunan dan juga idiologi. Tugas pengawas tidak untuk mencari-cari kesalahan tetapi untuk menjaga agar kegiatan yang dilakukan oleh koperasi sesuai dengan idiologi, AD/ART koperasi dan keputusan RA.
 Tugas, kewajiban dan wewenang pengawas koperasi sebagai berikut.
 1) Pengawas koperasi berwenang dan bertugas melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan organisasi.
 2) Pengawas wajib membuat laporan tentang hasil kepengawasanya dan merahasiakan hasil laporanya kepada pihak ketiga.
 3) Pengawas koperasi meneliti catatan dan fisik yang ada dikoperasi dan mendapatkan keterangan yang diperlukan.

Manajer

Peranan Manajer Koperasi

 Kedudukan dan fungsi sebagai pelaksana di bidang usaha dan bertanggung jawab pada pengurus koperasi.
 1. Sebagai pelaksana dari kebijakan pengurus.
 2. Menetapkan struktur organisasi dan manajemen koperasi serta menjamin kelangsungan      usaha.
 3. Dapat bekerja terus seiama tidak bertentangan dengan anggaran dasar dan keputusan rapat anggota, sekalipun ada penggantian pengurus.
 4. Mengembangkan kepercayaan atas kekuatan dan kemampuan koperasi sendiri dalam kegiatan-kegiatannya.
 5. Pendapatan Sistem Koperasi
      Sisa hasil usaha merupakan pendapatan yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya dapat dipertanggungjawabkan, penyusutan, kewajiban lainnya termasuk pajak dan zakat yang harus dibayarkan dalam tahun buku yang bersangkutan

Pendekatan Sistem Pada Koperasi

Pendekatan – pendekatan sistem pada koperasi :

1.     Di satu pihak pemrakarsaan bagi pembentukan organisasi swadaya koperasi dapat berasal dari atas dan dari luar yaitu dari orang – orang yang tidak berkepentingan terhadap jasa pelayanan koperasi, tetapi memiliki motivasi dan cukup mampu bertindak sebagai pemrakarsa dan promotor. Cara ini akan berhasil bila ada tindakan yang positif, tanggapan yang positif dari orang yang berkepentingan dengan organisasi koperasi.

2.     Di lain pihak, prakarsa untuk mendirikan dan membentuk koperasi dapat berhasil dari para anggota sendiri atau dari bawah dan dari dalam.

Sumber

1. http://getnewidea.wordpress.com/2013/10/29/tujuan-dan-fungsi-koperasi/
2. http://lydiaelvinaa.blogspot.com/2013/11/sisa-hasil-usaha-shu.html
3. http://myblogitsmyjob.blogspot.com/2013/01/pola-manajemen-keuangan.html
4. Koperasi Teori dan Praktik, Arifin Sitio dan Halomoan Tamba

Rabu, 22 Oktober 2014

Konsep, Aliran, dan Sejarah Koperasi


A. Konsep Koperasi

             Munkner Dari University of Marburg, Jerman Barat membedakan konsep koperasi ada konsep koperasi barat dan konsep koperasi sosialis.

1.    Konsep koperasi Barat
Konsep koperasi Negara barat adalah konsep yang menjelaskan bahwa koperasi adalah organisasi atau kelompok swasta yang didirikan atau dibentuk oleh orang-orang dengan sukarela yang mempunyai tujuan dan latar belakang yang sama untuk mensejahterakan dan menciptakan keuntungan bagi anggota-anggotanya maupun perusahaan koperasi. Disini keinginan individu dapat dipuaskan dengan saling bekerjasama antar anggotanya, dengan saling membantu dan saling menguntungkan. Setiap individu dengan tujuan yang sama dapat berpartisipasi untuk mendapatkan keuntungan dan menanggung resiko bersama. Hasil dari kerjasama tersebut berupa surplus akan dibagikan secara merata kepada setiap anggotanya dengan menggunakan metode yang telah disepakati sebelumnya. Hasil keuntungan yang belum didistribusikan kepada anggotanya akan dimasukan sebagai cadangan koperasi.

2.    Konsep Koperasi Sosialis
Konsep koperasi sosialis adalah konsep yang menjelaskan bahwa koperasi direncanakan dan dikendalikan oleh pemerintah serta dibentuk dengan tujuan merasionalkan produksi, untuk menunjang perencanaan nasional. Dan menurut konsep ini koperasi tidak berdiri sendiri, tetapi merupakan subsistem dari sistemsosialisme untuk mencapai tujuan-tujuan sistemsosialis-komunis.

3.    Konsep koperasi Negara berkembang
Konsep koperasi Negara berkembang adalah konsep yagn menjelaskan bahwa koperasi sudah berkembang dari ciri tersendiri, yaitu campur tangan pemerintah dalam pembinaan dan pengembangannya. Berbeda dengan konsep koperasi sosialis, pada konsep koperasi sosisalis disana tujuan koperasi untuk merasionalkan faktor produksi dari sifat kepemiikan pribadi menjadi kepemilikan kolektif, sedangkan konsep koperasi Negara berkembang tujuannya adalah meningkatakan kondisi sosial ekonomi .


B. Aliran Koperasi

Dengan mengacu pada keterkaitan ideologi dan sistem perekonomian di suatu negara, maka secara umum aliran koperasi yang dianut oleh berbagai Negara di dunia dapat dikelompokan berdasarkan peran gerakan koperasi dalam sistem perekonomian dan hubungan dengan pemerintah, Paul Hubert Casselman membaginya menjadi 3 aliran , yaitu:

1.    Aliran Yardstick
Aliran Yardstick dijumpai pada Negara-negara yang berideologi kapitalis. Atau yang menganut perekonomian liberal. Disini koperasi dapat dijadikan kekuatan untuk mengimbangi, menetralisasikan, dan mengoreksi. Pemerintah tidak melakukan campur tangan terhadap jatuhbangunnya koperasi ditengah-tengah masyarakat. Jatuhbangunnya dan maju atau tidaknya sebuah koperasi terletak pada tangan anggota koperasi itu sendiri. Dan pengaruh aliran ini sangat kuat pada Negara-ngara barat, terutama pada Negara AS, Prancis, Swedia, Denmark, Jerman, Belanda dimana kegiatan industri berkembang dengan pesat.

2.    Aliran Sosialis
Dalam aliran sosialis ini koperasi dianggap sebagai alat yang paling efektif untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. Disamping itu juga koperasi juga dianggap alat yang paling efektif untuk menyatukan masyarakat. Pengaruh aliran ini banyak dijumpai di Negara Eropa Timur dan Rusia.

3.    Aliran Persemakmuran (Commonwealth)
Dalam aliran Persemakmuran (Comonwealth) ini koperasi sebagai alat yang efisien dan efektif dalam meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat. Koperasi sebagai wadah ekonomi rakyat berkedudukan strategis dan memegang peran utama dalam struktur perekonomian masyarakat. Hubungan pemerintah dengan koperasi bersifat “kemitraan” (partnership), dimana pemerintah bertanggung jawab dan berupaya agar iklim pertumbuhan koperasi tercipta dengan baik.


C. Sejarah Perkembangan Koperasi Dan Perkembangannya Di Indonesia

1.    Sejarah Lahirnya Koperasi
Koperasi didirikan di kota Rochdale, Inggris pada tahun 1844. Koperasi ini di pandang sukses. Koperasi yang dipelopori oleh 28 anggota tersebut dapat bertahan dan sukses karena didasari oleh semangat kebersamaan dan kemauan untuk berusaha. Mereka duduk bersama dan menyusun berbagai langkah yang akan dilakukan sebelum membentuk sebuah satuan usaha yang mampu mempersatukan visi dan cita-cita mereka. Mereka mulai menyusun pedoman kerja dan melaksanakan sesuai dengan ketentuan yang mereka susun bersama. Lahirnya koperasi modern yang berkembang dewasa ini sedangkan pada tahun 1852 jumlah koperasi di Inggris sudah mencapai 100 unit setelah itu 1862 dibentuk Pusat Koperasi Pembelian “TheCooperative Whole Sale Society (CWS) sampai pada tahun 1818-1888 koperasi berkembang di Jerman dipelopori oleh Ferdinan Lasalle, Fredrich W. Raiffesen lalu pada tahun 1803-1883 koperasi berkembang di Denmark dipelopori oleh Herman Schulze dan pada tahun 1896 di London terbentuklah ICA (International Cooperative Alliance) maka koperasi telah menjadi suatu gerakan internasional.

2.    Sejarah Perkembangan Koperasi di Indonesia
Sejarah Perkembangan Koperasi 1895 di Leuwiliang didirikan pertama kali di Indonesia (sukoco,”Seratus Tahun Koperasi di Indonesia”). Raden Ngabei Ariawiriaatmadja, Patih Purwokerto dan kawan-kawan mendirikan Bank Simpan Pinjam untuk menolong teman sejawatnya para pegawai negri pribumi melepaskan diri dari cengkraman pelepas uang. Bank Simpan Pinjam tersebut, semacam Bank Tabungan jika dipakai istilah UU No.14 tahun 1967 tentang  pokok-pokok Perbankan, diberi nama “De Poerwokertosche Hulp-en Spaarbank der InlandscheHoofden”=Bank Simpan Pinjam para ‘priyayi’ purwokerto atau dalam bahasa Inggris “The PurwokertoMutual Loan And Saving Bank for Native Civil Servants 1920 diadakan Cooperative Commissie yang diketuai oleh Dr. JH. Boekesebagai Adviseurvoor Volkscredietwezen. Komisi ini diberi tugas untuk menyelidiki apakah koperasi berjalan dengan baik dan bermanfaat di Indonesia, pada tanggal 12 Juli 1947, diselenggarakan kongres koperasi se-Jawa yang pertama di Tasikmalaya lalu pada tahun 1960 Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 140 tentang penyaluran bahan pokok dan menugaskan koperasi sebagai pelaksananya 1961, diselenggarakan Musyawarah Nasional Koperasi I (Munaskop I) di Surabaya untuk Melaksanakan prinsip Demokrasi Terpimpin dan Ekonomi Terpimpin sedangkan pada tahun 1965, Pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No. 14 Tahun 1965, prinsip NASAKOM (Nasionalis dan Komunis) diterapkan di Koperasi. Tahun ini juga dilaksanakan Munaskop II di Jakarta, Lalu pada tahun 1967 pemerinth mengeluarakan Undang-Undang No. 12 Tahun 1967 tentang Pokok-Pokok perkoperasian disempurnakan dan diganti dengan UU No. 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian setelah itu di buatlah Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1995 tenteng kegiatan Usaha Simpan Pinjam dan Koperasi.


Sumber :





Rabu, 02 Juli 2014

SISTEM PERDAGANGAN LUAR NEGERI


Sistem perekonomian

Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrem tersebut.

Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari cara sistem tersebut mengatur produksi dan alokasi. Sebuah perekonomian terencana (planned economies) memberikan hak kepada pemerintah untuk mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi hasil produksi. Sementara pada perekonomian pasar (market economic), pasar lah yang mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi barang dan jasa melalui penawaran dan permintaan.


Eropa
Belanda


Sistem perekonomian Belanda merupakan sistem ekonomi terbuka yang sangat bergantung pada perdagangan internasional. Dalam ekonomi internasional, Belanda merupakan negara perintis Uni Eropa saat pendirian organisasi itu pada 1992. Dimana Uni Eropa adalah sebuah organisasi antar-pemerintahan dan supra-nasional, yang terdiri dari negara-negara Eropa, yang sejak 1 Januari 2007 telah memiliki 27 negara anggota. Persatuan ini didirikan atas nama tersebut di bawah Perjanjian Uni Eropa (yang lebih dikenal dengan Perjanjian Maastricht) pada 1992. Organisasi internasional ini bekerja melalui gabungan sistem supranasional dan antarpemerintahan.
Dengan sifat perekonomian yang maju dan terbuka sejak awal tahun 1980-an Belanda menjadi salah satu Negara perintis euro, sejak Negara ini mengganti mata uang pertamanya Gulden pada tanggal 1 Januari 2002. Euro adalah mata uang yang dipakai di 17 negara anggota Uni Eropa. Wilayah pengguna mata uang ini disebut sebagai Zona Euro. Secara giral, mata uang ini mulai dipakai sejak tanggal 1 Januari 1999, tetapi secara fisik baru dipakai pada tanggal 1 Januari 2002.
Oleh karena itu, perdagangan internasional menjadi kunci bagi sistem perekonomian Belanda. Berlokasi di delta, di mana sejumlah sungai besar yang ada di Eropa mengalir ke Laut Utara, membuat Belanda menjadi tempat yang ideal bagi pusat perdagangan dan transportasi untuk seluruh wilayah Eropa Barat. Belanda membawa dan mendistribusikan hampir 90% dari barang-barang yang beredar di Eropa. Belanda merupakan negara dengan perekonomian terbesar ke-15 dan pengekspor terbesar ke-10 di dunia. Pada tahun 2007, Belanda menjadi negara pengekspor terbesar ke-3 setelah Jerman dan Perancis. Ekspor utama Belanda bergerak di bidang mesin, kimia dan pengolahan makanan. Mitra ekspor terbesar adalah Jerman, RRC, Belgia, Amerika Serikat dan Britania Raya.
Mengenai transportasi, Belanda juga memiliki peran penting dalam perekonomian di Eropa. Salah satunya adalah Rotterdam yang memiliki pelabuhan terbesar dan termodern di dunia sampai dengan tahun 2004 saat Shanghai mengambil alih posisi ini. Bandar udara Schiphol Amsterdam merupakan salah satu bandar utama di Eropa yang menangani hampir 48 juta penumpang pada tahun 2007. Perekonomian Belanda memiliki kekuatan terutama pada sektor-sektor industri jasa, produk makanan, bunga, dan industri kreatif.

Seiring berjalannya waktu, perekonomian Belanda beralih dari perekonomian berbasis produksi menjadi berorientasi pada jasa. Saat ini, lebih dari 80% aktivitas ekonomi Belanda berbasis pada jasa. Belanda juga merupakan basis dari beberapa bank internasional, termasuk ING dan Rabobank. Kedua bank tersebut termasuk dalam jajaran 20 bank teratas dunia.
Belanda berada di posisi keenam belas berdasarkan perolehan PDB. Ekonominya berkembang dengan sangat baik pada tahun 1998 – 2000, hampir 4%, lebih tinggi di atas rata-rata dibandingkan dengan negara Eropa lainnya. Namun, mengalami pertumbuhan pada tahun 2001 – 2005 karena perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia. Sedangkan pada tahun 2007, Belanda mengalami pertumbuhan tahunan yang dipercepat menjadi 4,2%. Semoga saja perekonomian Belanda bisa tetap bertahan, walaupun kebanyakan negara-negara Eropa saat ini sedang mengalami krisis.
Berikut ini adalah grafik perdagangan Belanda sejak tahun 2010-2014


Jerman


Jerman tergolong negara industri paling berprestasi dan paling maju perkembangannya, dan merupakan perekonomian nasional terbesar keempat di dunia setelah Amerika Serikat, Jepang dan Cina. Dengan jumlah penduduk yang mencapai 82 juta jiwa, Jerman merupakan pula pasaran terbesar di dalam Uni Eropa (UE). Perekonomian nasional Jerman terpusatkan pada barang dan jasa yang diproduksi oleh industri. Terutama hasil produksi industri konstruksi mesin dan industri otomotif serta produk-produk kimia dari Jerman dihargai baik di dunia internasional. Kurang lebih setiap Ero keempat diperoleh dalam sektor ekspor – dan lebih dari setiap tempat kerja kelima tergantung secara langsung atau tidak langsung dari perdagangan luar negeri. Dengan volume ekspor sebesar 1.121 miliar dolar AS pada tahun 2009, sebanding dengan sepertiga dari penghasilan nasional bruto, Jerman adalah negara pengekspor barang terbesar kedua di dunia sesudah Cina (1.202 miliar dolar AS), setelah dari tahun 2003 hingga 2008 enam kali berturut-turut Jerman mendapat sebutan “juara dunia ekspor”. Andil Jerman dalam seluruh perdagangan global mencapai sekitar sembilan persen.
Karena orientasi Jerman yang tinggi kepada ekspor, keterpautannya dengan perekonomian dunia sangat erat, – hal yang membedakannya dengan kebanyakan negara lain – dan Jerman pun berkepentingan akan pasaran terbuka. Mitra-mitra perdagangan terpenting ialah Perancis, Belanda, Amerika Serikat dan Inggris. Pada tahun 2009 diekspor barang senilai 82 miliar Ero ke Perancis, senilai 54 miliar Ero ke AS dan ke Belanda, dan senilai 53 miliar Ero ke Inggris. Setelah Uni Eropa diperluas ke arah timur (2004 dan 2007), di samping perdagangan dengan negara anggota UE “lama”, dapat dicatat peningkatan dalam volume perdagangan dengan negara-negara anggota UE di Eropa Timur. Sepuluh persen lebih dari ekspor total dilakukan ke negara-negara tersebut. Ekspor Jerman ke negara Uni Eropa mencapai 63 persen dari volume ekspor seluruhnya.
Yang meningkat terus artinya juga ialah hubungan dagang dan ekonomi dengan negara-negara Asia. Sementara ini Asia telah menjadi pasaran terpenting kedua untuk penjualan barang produksi Jerman. Pada tahun 2009, 14 persen dari ekspor Jerman ditujukan ke kawasan tersebut. Dalam hubungan dagang itu Cina adalah partner terpenting. Di samping itu sejak tahun 1999 Jerman juga berperan sebagai investor Eropa terbesar bagi Cina. Sekitar 2.500 perusahaan Jerman berkegiatan di negara itu sebagai investor.
Ekonomi Pasaran Berorientasi Sosial, Model yang Berhasil

Di Jerman berlaku sistem Ekonomi Pasaran Berorientasi Sosial. Artinya: Negara menjamin kebebasan bertindak di bidang ekonomi, akan tetapi berusaha menyediakan sarana penyeimbangan sosial. Berkat konsep itu yang dimasyarakatkan pada masa pascaperang oleh menteri perekonomian saat itu, Ludwig Erhard, Jerman menikmati keadaan tenteram di bidang sosial, bahkan pada fase timbulnya kesulitan ekonomi. Suasana tenteram itu tercermin dalam kelangkaan aksi mogok. Kemitraan sosial antara serikat kerja dan organisasi pemberi kerja telah ditetapkan oleh perangkat hukum tenaga kerja kolektif yang melembagakan proses penyelesaian konflik. Undang-Undang Dasar menjamin otonomi penetapan tarif imbalan kerja yang memberikan hak kepada pemberi kerja dan serikat kerja untuk menyepakati persyaratan kerja dalam perjanjian tarif yang menjadi tanggung jawab kedua pihak itu sendiri.
Sama dengan negara-negara industri lain, sejak tahun 2008 Jerman terkena krisis ekonomi dan pasar keuangan yang juga melanda perbankan dan yang dicetuskan oleh spekulasi pada pasaran barang tak bergerak di Amerika Serikat. Jerman dilanda oleh krisis itu di tengah fase pertumbuhan yang kuat. Sebagai tanggapan efisien terhadap krisis sistemis sektor keuangan dan demi stabilisasi keadaan pada pasaran uang, pada musim dingin 2008/2009 Pemerintah Federal Jerman menyiapkan dua paket penyelamatan berisi miliaran Ero untuk industri perbankan. Tindakan serupa diambil juga oleh negara lain (Amerika Serikat, Perancis, Inggris). Di samping itu pemerintah di Berlin menyediakan dana penggerakan konyungtur dalam dua paket untuk industri.
Ternyata program-program pemerintah untuk perbaikan jalan umum dan renovasi sekolah dan bangunan umum lain mencapai hasil baik. Hal yang sama berlaku untuk usaha mempertahankan tempat kerja meskipun tingkat produksi di perusahaan jauh di bawah kapasitas (jam kerja terbatas), dan untuk premi pelestarian lingkungan untuk kendaraan tua (sampai September 2009). Undang-undang akselerasi pertumbuhan ekonomi yang mulai berlaku menjelang akhir tahun 2009 membawa penurunan pajak lebih lanjut serta impuls untuk permintaan barang di dalam negeri.
Penataan Kembali Arsitektur Keuangan Internasional
Berkenaan dengan krisis pasar keuangan, Jerman berusaha dengan giat di berbagai forum (Uni Eropa, G20, IMF) demi reformasi arsitektur keuangan internasional. Demi tujuan itu, cakupan regulasi pasar keuangan hendaknya diperluas kepada semua pihak yang beraksi, semua produk dan semua pasaran. Di samping itu perlu dijamin bahwa tindakan regulasi dilaksanakan secara konsisten dan menyeluruh. Di sektor perbankan, Jerman menginginkan aturan lebih ketat mengenai modal sendiri dan likuiditas, peraturan tanggung gugat yang berlaku secara internasional, serta pemeriksa keuangan yang mengontrol dengan lebih tegas. Pada waktu yang sama hendaknya diberlakukan regulasi lebih ketat pada sistem imbalan dari bank dan asuransi, begitu juga pemberian bonus kepada manajer yang tingginya tidak wajar dapat dilarang. Melalui kebijakan ekonomi yang dipegangnya, Pemerintah Federal ingin menghentikan gerak turun pertumbuhan secepat mungkin dan mengantar Jerman keluar dari krisis dalam keadaan lebih kuat. Sebelum adanya krisis pun kondisi umum untuk perusahaan telah diperbaiki lebih lanjut dengan penurunan biaya samping upah, pengaturan pasaran kerja yang lebih fleksibel, dan penyederhanaan birokrasi. Di samping itu pada tahun 2008 mulai berlaku reformasi pajak badan, hal yang berarti beban perusahaan diringankan.
Inovasi untuk Pasaran Masa Depan
Ada kemungkinan daya inovasi industri Jerman sekali lagi akan terbukti sebagai penggerak pemulihan ekonomi. Dewasa ini Jerman mengeluarkan sekitar 2,6 persen produk domestik brutonya untuk penelitian dan pengembangan (P&P), angka yang jelas lebih tinggi daripada angka rata-rata di UE, yaitu 1,9 persen (2008). Pemerintah Federal bersama negara bagian dan pihak industri berniat untuk meningkatkan pengeluaran untuk penelitian dan pengembangan sampai tiga persen dari produk domestik bruto. Dengan 49 miliar dolar AS, Jerman juga menempati peringkat tinggi pada pengeluaran P&P yang didanai oleh perusahaan. Semangat penemu pun tidak pudar: Investor dan perusahaan dari Jerman mendaftarkan kurang lebih 11 persen dari semua paten pada tahun 2009 – peringkat ketiga pada daftar paten sedunia.
Oleh karena itu Jerman termasuk negara terkemuka di sejumlah cabang teknologi yang berprospek baik. Termasuk di antaranya bioteknologi, nanoteknologi dan teknologi informasi, di samping ranah teknologi tinggi seperti biometri, penerbangan dan kedirgantaraan, elektroteknik dan logistik. Posisi yang sangat baik ditempati oleh industri Jerman yang bergerak di bidang teknologi lingkungan (energi angin, fotovoltaik, biomassa). Produsen instalasi kincir angin untuk pembangkit listrik mempunyai andil sebesar hampir 28 persen dalam pasaran dunia (lihat Bab 6). Teknologi informasi dan komunikasi termasuk cabang industri terbesar, di samping industri otomotif/konstruksi mesin dan industri elektronika. Cabang industri tersebut tumbuh dengan jauh lebih pesat daripada industri secara keseluruhan. Sudah sejak bertahun-tahun Jerman menempati peringkat atas di Eropa di bidang bioteknologi dan teknologi gene. Potensial pengetahuan di bidang nanoteknologi pun tinggi.
Bidang Usaha yang Kuat dalam Industri dan Jasa
Dasar untuk daya saing di dunia internasional tidak hanya terbentuk oleh ke-30 perusahaan besar yang terdaftar dalam indeks saham Jerman (DAX), seperti Siemens, Volkswagen, Allianz, SAP atau BASF, melainkan juga oleh puluhan ribu perusahaan kecil dan madya (sampai 500 karyawan) di sektor-sektor industri hilir, khususnya konstruksi mesin, produksi komponen, tetapi juga nanoteknologi dan bioteknologi yang sering bekerja sama dalam kelompok setempat. Sebagai tulang punggung perekonomian Jerman dianggap perusahaan madya. Dengan mempekerjakan 25 juta orang lebih, perusahaan madya menyediakan jumlah terbesar tempat kerja, begitu pula bagian terbesar tempat pendidikan kerja bagi orang muda. Biar begitu, perusahaan industri besar merupakan sokoguru penting bagi perekonomian Jerman. Dibandingkan dengan negara industri lain seperti Inggris atau Amerika Serikat, basis industri itu luas dan jumlah pekerjanya besar – ada lima juta orang yang bekerja di perusahaan industri. Tidak ada negara ekonomi tradisional lain di mana produksi industri klasik memegang peranan pokok yang dapat dibandingkan dengan peranannya di Jerman. Andilnya dalam hasil ekonomi Jerman mencapai sekitar 37 persen.
Spesialisasi Jerman adalah pengembangan dan pembuatan barang industri canggih, terutama barang investasi dan teknologi produksi yang inovatif. Cabang-cabang industri terpenting ialah industri mobil, konstruksi mesin, elektroteknik dan kimia. Keempat cabang industri itu saja mempekerjakan 2,9 juta orang yang menghasilkan omzet sebesar 800 miliar Ero lebih. Industri mobil juga berperan sebagai penggerak inovasi: Sekitar 30 persen dari seluruh pengeluaran P&P intraperusahaan di Jerman berasal dari cabang industri tersebut. Dengan keenam perusahaan VW, Audi, BMW, Daimler, Porsche (VW) dan Opel (General Motors), Jerman tergolong negara produsen mobil terbesar di samping Jepang, Cina dan AS – dengan pangsa pasar besar di kelas menengah atas dan kelas atas. Walau begitu industri mobil terpukul juga oleh krisis penjualan yang melanda seluruh dunia. Untuk mempersiapkan diri bagi masa depan, seluruh industri otomotif kini sibuk mengembangkan unit penggerak yang ramah lingkungan, misalnya mesin diesel generasi baru, motor hibrida, dan elektrifikasi lebih jauh dari sistem penggerak.
Dengan andil sebesar 13 persen lebih pada omzet, ke-6.000 perusahaan konstruksi mesin berperingkat kedua setelah industri otomotif. Sebagai pemberi kerja paling besar dalam industri (965.000 tempat kerja) dan cabang industri pengekspor terpenting, konstruksi mesin menempati posisi kunci dalam perekonomian Jerman. Industri kelistrikan mengalami pertumbuhan dan tergolong sektor industri paling kuat dan sangat inovatif. Lebih dari 20 persen dari investasi yang dilakukan di Jerman untuk penelitian dan pengembangan terjadi di industri kelistrikan. Industri kimia, yang untuk sebagian dimiliki oleh perusahaan asing melalui pengambilalihan atau peleburan, terutama menghasilkan bahan baku. Dengan pabrik BASF di Ludwigshafen, Jerman memiliki perusahaan kimia terbesar di dunia.
Lebih dari 29 juta orang bekerja di sektor jasa – sekitar 12 juta di antaranya pada usaha jasa swasta dan publik, 10 juta di bidang-bidang perdagangan, perhotelan dan restoran, angkutan, serta tujuh juta dalam sektor pendanaan, penyewaan dan jasa untuk perusahaan. Fungsi penunjang di sektor jasa dipegang oleh bidang perbankan dan asuransi. Cabang industri ini terpusatkan di Frankfurt am Main, kota tempat domisili bank terpenting di Eropa kontinental yang juga merupakan tempat kedudukan Bank Sentral Eropa (ECB), Bundesbank (Bank Sentral Jerman) dan Bursa Saham Jerman.
Usaha Budaya dan Kekreatifan yang Mulai Maju
Cabang usaha yang semakin difokuskan ialah industri budaya dan kekreatifan. Termasuk dalam cabang ini sektor seperti musik, sastra, seni rupa, film dan seni pertunjukan, tetapi juga radio/televisi, pers, periklanan, desain dan peranti lunak. Jumlah perusahaannya sekitar 238.000 dengan hampir sejuta karyawan. Dengan demikian industri kekreatifan tidak hanya mencapai kedudukan penting dalam perekonomian nasional, melainkan merupakan model pula bagi perekonomian modern: Bidang usaha itu memberi peluang ketersediaan tempat kerja di atas rata-rata, memainkan peranan pelopor pada jalan menuju perekonomian yang berbasis pengetahuan, dan merupakan sumber penting bagi gagasan inovasi.
Pusat pusat ekonomi terpenting di Jerman ialah Daerah Ruhr, (daerah industri berat yang sedang berubah menjadi pusat teknologi tinggi dan jasa) kawasan di sekitar kota-kota München dan Stuttgart (teknologi tinggi, mobil), Rhein-Neckar (kimia), Frankfurt am Main (keuangan), Köln (mobil, media), Hamburg (pelabuhan, industri pesawat terbang Airbus, media). Sementara ini di negara bagian baru telah dikembangkan sektor industri yang kecil, tetapi berprestasi tinggi; letaknya di beberapa pusat teknologi tinggi yang disebut “daerah mercu suar”, misalnya di Dresden, Jena, Leipzig, Leuna dan Berlin-Brandenburg.
Bagi investor asing, Jerman termasuk negara tujuan paling menarik. Modal asing yang ditanam secara langsung telah mencapai jumlah 460 miliar Ero, termasuk investasi besar-besaran dari perusahaan seperti General Electric atau AMD dari Amerika Serikat. Sebagai faktor positif dilihat letak Jerman di jantung Eropa dan penegakan hukum yang terjamin. Dalam perbandingan internasional, Jerman menempati posisi terkemuka, khususnya menyangkut prasarana (angkutan, telekomunikasi), mutu perguruan tinggi dan lembaga penelitian, kegiatan riset dan pengembangan serta kualifikasi sumber daya manusianya. Lebih dari tiga perempat penduduk dewasa lulus pendidkan kerja. Tiga belas persen di antaranya adalah alumni universitas atau perguruan tinggi ilmu terapan. Faktor lain yang dinilai baik oleh para investor asing ialah kualitas kehidupan di Jerman.
Berikut adalah grafik perdagangan Germany sejak tahun 1990-2014
 

1990
2000
2010
8.6
11.7
15.7
33.4
40.5

49208506950.6
114604689125.2
175864591834.4
426781799570.2
626296614195.9
1373912503406.4
1.0
2.2
4.1
342645265606.2
488353177016.2
1106411198692.3
84136533964.0
137943437179.8
267501304714.2
3797381849.9
5673006166.5
13353479021.7
475990306520.8
740901303321.1
1549777095240.8
20.3
19.0
24.5


Amerika


Brazil


Ekonomi negara Amerika Latin tersebut tumbuh 2,7% tahun lalu, lebih besar ketimbang Inggris yang hanya mencapai pertumbuhan 0,8%.Institut riset sosial dan ekonomi, NIESR beserta lembaga ekonomi lainnya juga mengatakan bahwa Brasil menggeser posisi Inggris.Ekonomi Brasil sekarang bernilai US$2,5 triliun seperti yang disampaikan Menteri Keuangan Brasil Guido Mantega.Tetapi Mantega sepertinya ingin terlihat bersahaja atas transisi simbolis tersebut - yang datang setelah Cina mengambil alih posisi kedua negara ekonomi terbesar dunia dari Jepang tahun lalu."Tidak penting menjadi negara ekonomi terbesar ke enam, tetapi menjadi diantara yang ekonominya paling dinamis dan pertumbuhan yang bekelanjutan,'' katanya.
Brasil mengalami pertumbuhan ekonomi didorong oleh harga minyak dan makanan.Di tahun 2010, ekonomi Brasil senilai US$2,09 triliun, dibandingkan dengan Inggris dengan pengeluaran total US$2,25, berdasarkan data lembaga keuangan internasional, IMF.Bagaimanapun, menurut NIESR, jika menggunakan angka IMF dengan kurs sekarang, ekonomi Brasil saat ini mencapai US$2,52 triliun dan Inggris US$2,48 triliun.
Peningkatan terbesar dalam ukuran nominal di kedua negara terlihat dalam inflasi domestik.Seorang juru bicara kementerian keuangan Inggris mengatakan: ''Pertumbuhan ekonomi yang kuat dan populasi yang besar di negara ekonomi berkembang yang besar akan mengejar perekonomian yang mapan seperti Inggris. Ini menunjukkan bahwa pemerintah tepat untuk menempatkan kepentingan kerjasama ekonomi dengan negara ekonomi berkembang.''Produksi minyakData pusat statistik Brasil Instituto Brasileiro de Geografia de Estatistica menyebut, di kuartal ke empat tahun lalu, ekonomi Brasil tumbuh 0,3% dari kuartal sebelumnya.Will Landers, dari BlackRock Latin American Fund mengatakan ''Banyak dan makin banyak orang yang berinvestasi di Brasil''.Baik angka tahunan maupun kuartal yang keluar ini sebenarnya dibawah perkiraan pengamat.Presiden Brasil Dilma Rousseff mengatakan penurunan pertumbuhan tahun lalu lebih disebabkan oleh pelemahan situasi ekonomi global dan kebutuhan untuk melawan peningkatan inflasi.

Brasil, negara ekonomi terbesar Amerika Latin dan salah satu dari negara Bric bersama Rusia, India dan Cina dipandang sebagai negara dengan ekonomi yang melonjak dalam beberapa tahun terakhir, dengan pertumbuhan yang jauh lebih cepat dari AS dan negara Eropa barat, tetapi dengan angka inflasi yang tinggi.Saat ini AS masih menempati peringkat pertama negara ekonomi terbesar dunia diikuti Cina, Jepang, Jerman dan Prancis.Dengan cadangan minyak dan gas yang terus ditemukan di lepas pantai Brasil dalam beberapa tahun terakhir, negara ini kini menjadi negara penghasil minyak terbesar ke sembilan dunia, dan pemerintah berharap bisa masuk ke jajaran lima besar.Brasil memiliki populasi 190 juta jiwa dan akan menggelar Piala Dunia 2014 dan Rio de Janeiro akan menjadi tuan rumah Olimpiade 2016.



1990
2000
 2010
2.4
4.1
4.4
37.8
44.9

12765000000.0
21506555000.0
46891868560.5
28184000000.0
72443720702.1
244360476660.9
2.5
5.9
5.1
20661000000.0
55783342000.0
181768427438.0
7523000000.0
16660378702.1
62592049222.9
54000000.0
1414582000.0
2850248166.1
40949000000.0
93950275702.1
291252345221.4
39.8
25.8
18.1









































Chili


2006 merupakan tahun rekor bagi perdagangan Chili. Keseluruhan perdagangan membukukan kenaikan 31% pada tahun 2005. Selama tahun 2006, ekspor barang dan jasa sejumlah $ 58 miliar, yakni kenaikan sebesar 41%. Gambaran ini didistorsi oleh meroketnya harga tembaga. Pada tahun 2006, ekspor tembaga mencapai catatan bersejarah sebesar $ 33,3 miliar. Impor sejumlah $ 35 miliar, suatu peningkatan sebesar 17% dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan demikian, Chili mencatat neraca perdagangan yang positif sebesar $ 23 miliar pada tahun 2006.Chili adalah negara pengekspor anggur terbesar ke-5 dan produsen anggur terbesar ke-8 di dunia
      Tujuan utama ekspor Chili adalah Benua Amerika ($ 39 miliar), Asia ($ 27,8 miliar), dan Eropa ($ 22,2 miliar). Berdasarkan urutan pembagi-bagiannya, pasar ekspor Chili adalah, 42% ekspor menuju Benua America, 30% ke Asia, dan 24% ke Eropa. Dalam jejaring hubungan dagang Chili yang beraneka ragam, mitra terpentingnya adalah Amerika Serikat. Keseluruhan perdagangan denga Amerika Serikat adalah sebesar $ 14,8 miliar pada tahun 2006. Sejak Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Serikat-Chili mulai diberlakukan pada tanggal 1 Januari 2004, perdagangan Amerika Serikat-Chili telah meningkat sebesar 154%. Pemerintah Chili menunjukkan bahwa meskipun sedang menghadapi faktor inflasi yang tinggi dan harga tembaga yang juga tinggi, perdagangan dwipihak antara Amerika Serikat dan Chili telah tumbuh lebih dari 60% sejak saat itu.
      Keseluruhan perdagangan dengan Eropa juga tumbuh pada tahun 2006, membesar 42%. Belanda dan Italia merupakan mitra dagang Chili utama di Eropa. Keseluruhan perdagangan dengan Asia juga tumbuh signifikan hampir 31%. Perdagangan dengan Korea dan Jepang tumbuh secara berarti, tetapi Cina masih menjadi mitra dagang Chili terpenting di Asia. Keseluruhan perdagangan Chili dengan Cina mencapai $ 8,8 miliar pada tahun 2006, atau hampir 66% dari nilai hubungan dagangnya dengan Asia.
     Pertumbuhan ekspor pada tahun 2006 terutama disebabkan oleh kenaikan yang kuat dalam hal penjualan ke Amerika Serikat, Belanda, dan Jepang. Ketiga-tiga pasar ini menambah porsi ekspor Chili sebesar $ 5,5 miliar. Ekspor Chili ke Amerika Serikat seluruhnya sejumlah $ 9,3 miliar, merupakan kenaikan sebesar 37,7% dibandingkan tahun 2005 ($ 6,7 miliar). Ekspor ke Uni Eropa adalah sebesar $ 15,4 miliar, suatu kenaikan sebesar 63,7% dibandingkan tahun 2005 ($ 9,4 miliar). Ekspor ke Asia naik dari $ 15,2 miliar pada tahun 2005 menjadi $ 19,7 miliar pada tahun 2006, suatu kenaikan sebesar 29,9%.
Pada tahun 2006, Chili mengimpor komoditas senilai $ 26 miliar dari Benua Amerika, atau 54% keseluruhan impor, diikuti oleh Asia sebesar 22%, dan Eropa sebesar 16%. Para anggota Mercosur merupakan pemasok utama impor bagi Chili, yakni sebesar $ 9,1 miliar, diikuti oleh Amerika Serikat sebesar $ 5,5 miliar dan Uni Eropa sebesar $ 5,2 miliar. Dari Asia, Cina merupakan eksportir terpenting bagi Chili, senilai $ 3,6 miliar. Pertumbuhan impor yang kuat dari-tahun-ke-tahun secara khusus dari Ekuador (123,9%), Thailand (72,1%), Korea (52,6%), dan Cina (36,9%).
    Profil keseluruhan perdagangan Chili secara tradisional bergantung pada ekspor tembaga. Perusahaan milik negara, CODELCO, merupakan perusahaan penghasil tembaga terbesar di dunia, dengan cadangan tembaga tercatat untuk 200 tahun ke depan. Chili telah mengupayakan perluasan ekspor nontradisional. Ekspor non-mineral terpenting adalah kehutanan dan produk kayu olahan, buah segar dan buah olahan, tepung ikan dan hasil laut, dan anggur.
Berikut ini adalah grafik Necara Perdagangan Chili dari tahun 2010-2014
 


Timur Tengah
Mesir


Perekonomian Negara Mesir juga sangat tergantungpada aktivitas perdagangan. Mesir berusaha meningkatkan volume perdagangannya, sehingga devisit perdagangannya dapat diperkecil. Ekspor utama Mesir adalah minyak bumi, kapas, benang tenun, tekstil, fosfat, dan buah-buahan seperti kurma. Negara tujuan utama ekspornya adalah Perancis, Italia, Amerika Serikat, Belanda, dan Rusia. Sedangkan impor ke mesir antara lain mesin-mesin, alat transportasi, bahan-bahan kimia, batu bara, kayu lapis, dan bahan minuman.
Selama periode Januari-Maret 2013, neraca perdagangan Mesir dengan Dunia defisit sebesar US$ 9,17 miliar, atau turun 5,66% dibandingkan dengan defisit periode yang sama tahun 2012, yang tercatat sebesar US$ 9,72 miliar.
Total perdagangan Mesir dengan Dunia periode Januari-Maret 2013 tercatat sebesar US$ 24,74 miliar, naik 0,47% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2012, yang nilainya sebesar US$ 24,62 miliar. Total perdagangan tersebut terdiri dari ekspor Mesir sebesar US$ 7,78 miliar, naik 4,47% dibanding periode yang sama tahun 2012 yang tercatat sebesar US$ 7,45 miliar, dan impor Mesir sebesar US$ 16,95 miliar, turun 1,27% dibanding periode yang sama tahun 2012 yang tercatat US$ 17,17 miliar.
Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Mesir, mencapai 2,2 persen pada kuartal pertama tahun 2013 (Laporan Bank Sentral Mesir). Namun, capaian ini masih dibawah target yang ditetapkan sebelumnya sekitar 3 persen. Sementara itu, laju inflasi di Mesir tercatat meningkat dari 8,20 persen pada Mei 2013 menjadi 9,75 persen pada Juni 2013. Menurut Badan Pusat Statistik Mesir (CAPMAS), peningkatan inflasi disebabkan kenaikan harga pangan dan energi.

Arab Saudi


Arab Saudi memiliki pendapatan per kapita $ 20.700 dan itu merupakan salah satu pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia. Ekonomi Arab Saudi s didasarkan pada Minyak, seperti 24 persen dari minyak dunia itu, setara dengan 260 miliar barel, yang ditemukan di sini. 45 persen dari Arab Saudi s Produk Domestik Bruto dan 90 persen dari pendapatan ekspor berasal dari industri minyak. 40 persen dari PDB berasal dari sektor swasta, dimana pemerintah Arab mencoba untuk mengembangkan privatisasi industri seperti telekomunikasi atau kekuasaan.

Karena harga minyak tumbuh marah dalam beberapa tahun terakhir, Arab Saudi memperoleh surplus anggaran sebesar $ 28 miliar. Ini memiliki pasar saham terbesar di Timur Tengah dengan kapitalisasi pasar yang naik 110 persen ($ 157.300.000.000) pada tahun 2007.
Para Arab Saudi Umum Investment Authoritytelah didirikan pada bulan April 2000 dalam rangka untuk mempromosikan investasi asing di Arab Saudi. Pemerintahnya membuka beberapa sektor yang tertutup seperti distribusi asuransi, telekomunikasi dan listrik. Pada bulan Desember 2005, setelah bertahun-tahun negosiasi, Arab Saudi bergabung dengan WTO (Organisasi Perdagangan Dunia) dalam rangka diversifikasi ekonomi dan menarik investasi asing. Negosiasi ditangani dengan cara di mana Arab Saudi bersedia untuk mengubah sejauh akses pasar untuk jasa asing dan barang yang bersangkutan.

Pemerintah berusaha untuk mengubah minyak berbasis ekonomi ke dalam sebuah negara industri melalui lima tahun rencana pembangunan. Dua pertama dari rencana ini menekankan infrastruktur di tahun 1970-an. Akibatnya, pembangkit listrik meningkat, panjang jalan raya beraspal tiga kali lipat dan tumbuh dalam kapasitas pelabuhan. Rencana ketiga, dari 1980 sampai 1986, penekanan adalah pada pelayanan sosial, pendidikan dan kesehatan; rencana keempat (1985-1990) mendorong investasi asing dan perusahaan swasta; yang kelima (1990-1995) layanan pemerintah meningkatkan sosial dan pembangunan daerah; yang Rencana keenam (1996-2000) yang bertujuan untuk menurunkan biaya layanan pemerintah dan memperluas program pelatihan pendidikan. Rencana terakhir (2000-2004) mencari variasi ekonomi.
Berikut ini adalah grafik Necara Perdagangan Arab Saudi dari tahun 2010-2014


Uni Soviet
Rusia


Rusia adalah negara terbesar di dunia dengan pasar konsumen lebih dari 140 juta orang, sumber daya alam yang luas, tenaga kerja yang berpendidikan tinggi, dan berteknologi maju penelitian dan kemampuan produksi. Ini mencakup sejumlah besar wilayah topografi bervariasi, termasuk banyak yang tidak dapat diakses oleh moda transportasi konvensional. Rusia adalah salah satu negara terkaya di dunia dalam bahan baku, banyak yang merupakan masukan yang signifikan bagi perekonomian industri.

Rusia menyumbang sekitar 20 persen dari produksi dunia minyak dan gas alam dan memiliki cadangan besar dari kedua bahan bakar. Produksi gas alam di Rusia pada tahun 2010 diperkirakan akan tumbuh 10,7% tahun-ke tahun untuk 646.000.000.000 meter kubik, menurut pemerintah. Dikatakan ekspor gas harus tumbuh 22,1% menjadi 205,7 bcm.

Rusia adalah hubungan antara Eropa dan Asia, dan juga berbatasan dengan benua Amerika Utara. Federasi Rusia menawarkan salah satu perekonomian paling dinamis berkembang dan menarik di dunia. Rusia adalah negara BRIC. Rusia adalah salah satu pemain kunci masyarakat internasional ...

Kinerja perekonomian Rusia sejak krisis 1998 telah mengesankan. Ekonomi telah rata-rata pertumbuhan 7% sejak krisis keuangan tahun 1998 Rusia, menghasilkan dua kali lipat dari pendapatan sekali pakai nyata dan munculnya kelas menengah. Ekonomi Rusia, bagaimanapun, adalah salah satu yang paling terpukul oleh krisis ekonomi 2008-09 global harga minyak anjlok dan kredit bank asing yang Rusia dan perusahaan mengandalkan mengering. Harga minyak yang tinggi didukung pertumbuhan Rusia pada kuartal pertama tahun 2011 dan bisa membantu Rusia mengurangi defisit anggaran yang diwarisi dari masa paceklik dari 2008-09.

Rusia Ekspor utama mitra: Belanda 10,62%, Italia 6,46%, Jerman 6,24%, Cina 5,69%, Turki 4,3%, Ukraina 4,01% . Neraca perdagangan luar negeri memiliki surplus dari USD 125.600.000.000 (2010).
Berikut adalah grafik perdagangan negara Rusia


BELARUS


Ekonomi: Dasar industri Belarus relatif baik dan relatif maju di bidang-bidang industri manufaktur permesinan, elektronik, telekomunikasi, manufaktur instrumen, metalurgi, petrokimia, industri ringan dan bahan pangan. Sektor pertanian dan peternakan juga relatif maju. Ekonomi Belarus terlebih dahulu terpulihkan dan melampaui taraf pada masa bekas Uni Soviet dalam negara Persemakmuran Negara-Negara Merdeka. PDB Belarus tahun 2004 tercatat 22 miliar 891 juta dolar Amerika yang naik 17% dibandingkan tahun 1991 dan naik 77% dibandingkan dengan tahun 1995, masa awal rehabilitasi ekonomi. Pada tahun 2005, PDB Belarus bertumbuh 9,2% dibandingkan tahun 2004.
Berikut ini adalah grafik Necara Perdagangan Belarus dari tahun 2010-2014



Daftar Pustaka