Minggu, 18 Mei 2014

Analisis Portofolio Manajemen Investasi & Portofolio Sistem Perekonomian Indonesia

Perekonomian Indonesia

Pengertian Manajemen
       Secara Etimologis Manajemen adalah kosa kata yang berasal dari bahasa Perancis kuno, yaitu menegement yang berarti seni melaksanakan dan mengatur. Sejauh ini memang belum ada kata yang mapan dan diterima secara universal sehingga pengertiaanya untuk masing-masing para ahli masih memiliki banyak perbedaan.
        Secara umum manajemen juga dipandang sebagai sebuah disiplin ilmu yang mengajarkan tentang proses untuk memperoleh tujuan organisasi melalui upaya bersama dengan sejumlah orang atau sumber milik organisasi.
Manajemen memiliki 4 fungsi dasar manajemen yang menggambarkan proses manajemen
  1. Perencanaan
                Perencanaan melibatkan urusan memilih tugas yang harus di lakukan untuk mempertahankan tujuan organisasi, menjelaskan bagaimana tugas harus dilaksanakan, dan memberi indikasi kapan harus dikerjakan.
                Aktivitas perencanaan memfokuskan pada mempertahankan tujuan. Para manajer menegaskan secara jelas apa yang organisasi harus lakukan agar berhasil. Perencanaan fokus terhadap kesuksesan dari organisasi dalam jangka waktu pendek dan juga jangan panjang.
  1. Pengorganisasian
                Pengorganisasian yakni memberi tugas sebagai hasil dari tahapan perencanaan, tugas tersebut di berikan kepada beragam individu atau grup didalam organisasi. Mengorganisir adalah untuk menciptakan mekanisme untuk menjalankan rencana.
  1. Pengaruh
                Pengaruh merupakan sebuah motivasi, kepemimpinan atau arah. Pengaruh dapat di definisikan sebagai bimbingan dari aktivitas dari anggota organisasi dalam arah yang dapat membantu organisasi lebih terarah untuk mencapai hasil atau target.
  1. Pengendalian
                Pengendalian merupakan sejumlah peranan yang dimainkan oleh para manajer:
  1. Mengumpulkan informasi untuk mengukur performa. 
  2. Membandingkan performa masa kini dengan sebelumnya.  
  3. Menentukan aksi selanjutnya dari rencana dan melakukan modifikasi untuk menuai parameter performa diharapakan.

Pengertian Investasi
Investasi berarti pembelian (dan produksi) dari modal barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan datang (barang produksi) atau suatu bentuk pengeluaran modal bertujuan melakukan  pembelian (asset) fisik seperti pabrik, mesin, peralatan, dan persediaan, yaitu investasi fisik atau riil.
Bentuk investasi :
  1. Investasi tanah
                Seseorang membeli tanah dengan harapan bahwa semakin lama jumlah populasi penduduk akan terus meningkat sehingga permintaan tanah menjadi tinggi. Karena permintaan terus meningkat sedangkan penawarannya cenderung tetap karena tanah tidak bisa dikembagbiakkan maka secara otomatis harga tanah akan terus melambung tinggi dari waktu ke waktu.
  1. Investasi pendidikan
                Dengan semakin bertambahnya ilmu dan juga skill maka diharapkan ke depannya akan lebih mudah dalam mencari kerja ataupun penghasilan tambahan. Jadi, ini juga merupakan bentuk investasi.
  1. Investasi saham
                Diharapkan perusahaan mendapatkan keuntungan dari hasil kerja atau penelitian.
  1. Investasi mata uang asing
                Para investor berharap akan mendapatkan keuntungan dari menguatnya nilai tukar mata uang tertentu terhadap mata uang lainnya. Trading forex termasuk juga sebagai bentuk investasi.
Tujuan Investasi
Secara umum tujuan investasi memang mencari untung, tetapi bagi perusahaan tertentu kemungkinan ada tujuan utama yang lain selain untuk mencari untung.
  1. Untuk memperoleh pendapatan yang tetap dalam setiap periode, antara lain seperti bunga, royalti, deviden, atau uang sewa dan lain-lainnya.
  2. Untuk membentuk suatu dana khusus, misalnya dana untuk kepentingan ekspansi, kepentingan sosial.
  3. Untuk mengontrol atau mengendalikan perusahaan lain, melalui pemilikan sebagian ekuitas perusahaan tersebut.
  4. Untuk menjamin tersedianya bahan baku dan mendapatkan pasar untuk produk yang dihasilkan.

  1. Untuk mengurangi persaingan di antara perusahaan-perusahaan yang sejenis.
f.        Untuk menjaga hubungan antar perusahaan.
Manajemen Investasi
Manajemen investasi adalah manajemen profesional yang mengelola beragam sekuritas atau surat berharga seperti saham, obligasi dan aset lainnya seperti properti dengan tujuan untuk mencapai target investasi yang menguntungkan bagi investor. Investor tersebut dapat berupa institusi ( perusahaan asuransi, dana pensiun, perusahaan dll) ataupun dapat juga merupakan investor perorangan, dimana sarana yang digunakan biasanya berupa kontrak investasi atau yang umumnya digunakan adalah berupa kontrak investasi kolektif (KIK) seperti reksadana.
Portofolio Manajemen Investasi
Istilah portofolio digunakan untuk menunjukkan sekumpulan produk ( barang atau jasa yang dapat diperjualbelikan) proyek, layanan jasa atau merk yang ditawarkan untuk dijual oleh suatu perusahaan.
Jadi portofolio adalah gabungan beberapa investasi surat berharga dengan diversifikasi tertentu.
Dasar Keputusan Investasi
  1. Return
                Alasan utama orang berinvestasi adalah untuk memperoleh keuntungan. Dalam manajemen investasi tingkat keuntungan investasi disebut sebagai return. Suatu hal yang sangat wajar jika investor menuntut tingkat return tertentu atas dana yang telah diinvestasikannya. Return yang diharapkan investor dari investasi yang dilakukannya merupakan kompensasi atas biaya kesempatan (opportunity cost) dan resiko penurunan daya beli akibat adanya pengaruh inflasi. Dalam berinvestasi perlu dibedakan antara return yang diharapkan (expected return) dan return yang terjadi (realized return).
                Return yang diharapkan merupakan tingkat return yang diantisipasi investor dimasa datang. Sedangkan return yang terjadi atau return aktual merupakan return yang telah diperoleh investor dimasa lalu.
                Antara tingkat return yang diharapkan dan tingkat return aktual yang diperoleh investor dari investasi yang dilakukan mungkin saja berbeda. Perbedaan antara return yang diharapkan resiko yang harus selalu dipertimbangkan dalam proses investasi. Sehingga dalam berinvestasi, disamping memperhatikan tingkat return, investasi harus selalu mempertimbangkan tingkat resiko suatu investasi.
  1. Risk
                Korelasi langsung antara pengembalian dengan resiko, yaitu : semakin tinggi pengembalian, semakin tinggi resiko. Oleh karena itu, investor harus menjaga tingkat resiko dengan pengembalian yang seimbang.

  1. The time factor
                Jangka waktu adalah hal penting dari definisi investasi. Investor dapat menanamkan modalnya pada jangka pendek, jangka menengah, atau jangka panjang. Pemilihan jangka waktu investasi sebenarnya merupakan suatu hal penting yang menunjukkan ekspektasi atau harapan dari investor. Investor selalu menyeleksi jangka waktu dan pengembalian yang bisa memenuhi ekspektasi dari pertimbangan pengembalian dan resiko.

Wahana Investasi
Berbagai wahana investasi tersedia dengan berbagai jangka waktu, harga/biaya, hasil, resiko dan perpajakan yang dapat diklasifikasikan dalam berbagai golongan.
                Wahana jangka pendek
                Wahana jangka pendek dengan waktu 1 tahun atau kurang, termasuk tabungan, sertifikat dan deposito dan sebagainya. Instrument ini sering digunakan untuk memanfaatkan dana yang menganggur guna mendapatkan penghasilan. Namun wahana ini juga dipilih karena factor keamanan, kemudahan dan kesederhanaannya. Selain itu, wahana juga dapat melemgkapi portofolio investor khususnya untuk memenuhi kebutuhan.
Saham biasa
                Saham biasa (common stock) adalah investasi penyertaan (equity) yang menunjukkan kepemilikan dalam perusahaan perseroan. Setiap saham biasa menunjukkan sebagian kepemilikan tersebut. Misalnya: 1 saham biasa dari suatu PT yang mempunyai 10.000 saham menunjukkan 1/10.000 kepemilikan.
                Hasil dari investasi saham biasa berasal dari 2 sumber, yaitu:
É  Deviden, berupa pembayaran dari perusahaan kepada pemegang saham.
É  Capital gains, yang timbul dari penjualan saham dengan harga jual diatas harga beli.
Surat berharga penghasilan tetap
                Surat berharga penghasilan tetap (fixed income securities) adalah sekelompok wahana investasi yang memberikan suatu penghasilan tetap secara periodik. Bentuk utama surat berharga terdiri atas:
É  Obligasi (bond), yaitu surat hutang dari perusahaan atau pemerintah yang memberikan bunga tertentu dan pengembalian nilai nominalnya pada saat jatuh tempo. Investor dapat membeli atau menjual obligasi sebelum jatuh tempo dengan harga yang berbeda dengan nilai nominalnya.
É  Saham preferen (preferred stock), merupakan bukti kepemilikan dalam suatu perusahaan. Berbeda dengan saham biasa, maka saham preferen memberikan tingkat deviden tertentu/tetap yang pembayarannya didahulukan dari pada deviden saham biasa.
É  Saham konvertibel (convertible securities), merupakan obligasi atau saham preferen yang memungkinkan investor untuk mengubahnya menjadi sejumlah saham. Saham ini selain memberi bunga atau deviden tetap juga berpotensi memberi capital gains.
Opsi
Opsi (options) adalah surat berharga yang memberikan kesempatan bagi investor untuk membeli surat berharga lain atau kekayaan dengan harga tertentu selama jangka waktu tertentu. Pembeli opsi tidak dijamin hasilnya, dan bisa kehilangan seluruh jumlah yang diinvestasikan baik karena tidak cukup menarik untuk digunakan ataupun karena jangka waktunya habis.
Wahana Investasi Lainnya
Ò  Perdagangan Komoditi dan Finansial Berjangka (future trading), berupa jaminan dari penjual untuk menyerahkan komoditi, valuta asing atau instrument finansial dengan harga tertentu pada tanggal tertentu.
Ò  Dana Bersama (mutual fund) yaitu perusahaan yang menginvestasi dalam diversifikasi portofolio surat berharga. Dana menjual saham kepada investasi yang memperoleh bunga dalam portofolio surat berharga yang dimiliki dana. Umumnya dana bersama mengeluarkan dan membeli kembali saham sesuai permintaan dengan harga yang mencerminkan nilai proporsional portofolio pada saat transaksi.
Ò  Real Estate, meliputi investasi dalam: rumah, tanah dan berbagai bentuk kekayaan yang menghasil-kan seperti apartemen. Kemanfaatannya berupa penghasilkan dari sewa, kenaikan nilai atau harga dan tahan terhadap inflasi.
Ò  Investasi Perisai Pajak (tax-sheltered investment) merupakan investasi yang memberikan keuntungan pajak tertentu. Contoh: bunga dari obligasi pemerintah tidak dikenakan pajak dan hanya 40% dari capital gains jangka panjang yang terkena pajak. Kemanfaatannya karena tingkat pajak penghasilan bisa mencapai 50%, maka investasi ini member hasil bersih setelah pajak yang lebih tinggi dari investasi lainnya.
Ò  Emas dan investasi lain, yaitu investasi dalam logam mulia, perhiasan, barang antik, dan benda seni. Investasi ini bisa merupakan kelengkapan dalam portofolio investor. Kemanfaatan logam mulia adalah memiliki standar nilai dan harganya bisa mengalami kenaikan. Sedangkan barang antik, seni dan koleksi perangko juga memberikan kepuasan atau kesenangan psikis bagi pemiliknya.
Proses Keputusan Investasi
  1. Menentukan kebijakan investasi.Disini pemodal perlu menentukan apa tujuan investasinya, dan berapa banyak investasi tersebut akan dilakukan.
  2. Analisis Sekuritas. Salah satu tujuan kegiatan ini adalah untuk mendeteksi sekuritas mana yang nampaknya mispriced. Bisa dilakukan dengan analisis teknikal dan analisis fundamental. Analisis teknikal menggunakan data (perubahan) harga pada masa lalu sebagai upaya untuk memperkirakan harga sekuritas di masa yang akan datang. Analisis fundamental berupaya mengidentifikasi prospek perusahaan (lewat analisis terhadap faktor-faktor yang mempengaruhinya) untuk dapat memperkirakan harga saham di masa yang akan datang.
  3. Pembentukan Portofolio. Portofolio berarti sekumpulan investasi. Tahap ini menyangkut identifikasi sekuritas-sekuritas mana yang akan dipilih, dan berapa proporsi dana yang akan ditanamkan pada masing-masing sekuritas tersebut.
  4. Melakukan revisi portofolio. Tahap ini merupakan poengulangan terhadap tiga tahap sebelumnya, dengan maksud jika perlu melakukan perubahan terhadap portofolio yang telah dimiliki
  5. Evaluasi kinerja portofolio. Pada tahap ini pemodal melakukan penilaian terhadap kinerja (performance) dar portofolio, baik dalam aspek tingkat keuntungan yang diperoleh maupun resiko yang ditanggung.
Proses Investasi
Proses investasi adalah suatu rangkaian aktivitas yang menghasilkan di dalam pembelian aset nyata / surat berharga. Proses investasi berkisar tentang keputusan keputusan investasi yang berhubungan untuk memaksimumkan kekayaan investor.
Langkah - langkah dalam proses investasi :
  1. Pengetahuan tentang pengembalian dan resiko investasi.
b.      Mengetahui sikap investor terhadap resiko. Setiap investor harus mau menerima resiko investasi yang terkadang di dalam aset riil maupun surat berharga, dan dapat mengidentifikasi kombinasi pengembalian dan resiko yang dapat diterima. Dengan kata lain, sebelum menerima resiko investasi, investor harus berada pada posisi finansial yang logis, dan harus siap menggunakan alasan-alasan yang masuk akal untuk proses pembuatan keputusan.
c.        Pengetahuan dari setiap tipe surat berharga / aset yang tersedia untuk investasi, termasuk pengembalian yang diharapkan dan resiko yang berhubungan dengan tipe aset / surat berharga tersebut.
d.      Memilih beberapa surat berharga / aset yang dapat memberi suatu pengembalian dan resiko yang dapat diterima berdasarkan kebutuhan -kebutuhan dari investor tertentu.

Proses Manajemen Investasi
  1. Menetapkan sasaran investasi
               
                Langkah pertama dalam proses manajemen investasi, menetapkan sasaran investasi – tergantung dari institusi itu sendiri. Contohnya, perusahaan asuransi jiwa menjual berbagai produk, yang sebagian besar memberikan jaminan pembayaran di masa depan atau aliran pembayaran untuk kurun waktu tertentu. Oleh karena itu, sasaran investasi dari perusahaan asuransi jiwa adalah untuk memenuhi kewajiban perusahaan dan menghasilkan laba.
2.       Membuat kebijakan investasi
                Langkah kedua dalam proses manajemen investasi adalah membuat pedoman kebijakan untuk memenuhi sasaran investasi. Penetapan kebijakan di mulai dengan keputusan alokasi aktiva/ asset. Yaitu, investor harus memutuskan bagaimana dana institusi sebaiknya didistribusikan terhadap kelompok-kelompok aktiva utama yang ada. Kelompok aktiva umumnya meliputi saham, obligasi, real estate, dan sekuritas-sekuritas luar negeri.
                Kendala-kendala dari klien dan peraturan yang ada harus dipertimbangkan dalam menetapkan kebijakan investasi.
3.       Memilih strategi portofolio
                Pemilihan strategi portofolio yang konsisten terhadap sasaran dan pedoman kebijakan investasi dari klien maupun institusi merupakan langkah ketiga dalam proses manajemen investasi. Strategi-strategi portofolio dapat dibedakan menjadi strategi aktif dan pasif.
  1. Memilih aktiva/ asset
                Setelah strategi portofolio dipilih langkah selanjutnya adalah memilih aktiva tertentu untuk dimasukkan dalam portofolio. Hal ini membutuhkan evaluasi terhadap masing-masing sekuritas. Dalam strategi aktif, hal ini berarti usaha untuk mengidentifikasi kesalahan penetapan harga sekuritas.
                Manajer investasi berusaha untuk merancang portofolio yang efisien pada tahap ini. Portofolio yang efisien adalah portofolio yang memberikan pengembalian yang diharapkan terbesar untuk tingkat resiko tertentu, atau dengan kata lain, tingkat resiko terendah untuk tingkat pengembalian tertentu.
Menghitung Return on Investment
ROI (Return On Investment) adalah salah satu bentuk dari rasio profitabilitas yang dimaksudkan dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasinya perusahaan untuk menghasilkan keuntungan.
                Rumus untuk menghitung ROI adalah :
                

                Keterangan :
                Earning after Tax              :               laba setelah pajak
                Total Assets                        :               Total asset
                Contoh :
Berdasarkan laporan laba rugi PT.Sanyobaya terlihat bahwa EAT Perusahaan adalah berjumlah Rp.720 dan total asset adalah Rp.8000. Makan nilai ROI nya adalah :


Menghitung Return on Equity
Rasio ini digunakan untuk mengukur kinerja manajemen bank dalam mengelola modal yang tersedia untuk menghasilkan laba setelah pajak.
                Rumus menghitung ROE
                

                Keterangan
                Earning After Tax             :               Laba setelah pajak
                Shareholder’s equity      :               modal sendiri
                Contoh:
PT. Rinjani Abadi memiliki laba setelah pajak sebesar Rp.1.256 dan dana sendiri senilai Rp.3.803. ROE dari PT.Rinjani Abadi adalah :

·         Aset fisik
Jenis terakhir adalah aset fisik yang umumnya berbentuk
ü  Emas
Logam mulia atau emas 99,99% adalah salah satu logam berharga dan langka yang keberadaannya dapat diterima oleh kalangan umum. Sifatnya yang mudah dibentuk, membuat emas sering dipakai dalam pembuatan perhiasan.Emas juga merupakan alat investasi yang aman & menguntungkan.
Dalam situasi yang tidak menentu, banyak orang yang beralih ke emas karena emas mempunyai nilai yang lebih stabil dan dianggap sebagai mata uang tanpa batasan asset yang penting & aman yang dapat diuangkan setiap saat dibutuhkan.Pergerakan nilai tukar US Dollar yang searah dengan emas, membuat investor emas mendapatkan keuntungan ganda bila harga emas naik.


Beberapa keuntungan emas sebagai Investasi :
1.       Dengan emas kekayaan yang anda simpan akanterbebas dari nilai inflasi.
2.       Harga emas akan cendrung naik, bukan karena USD tapi karena suply/demand minyak dan barang tambang.
3.       Investasi emas tergolong invesatsi yang Low-Risk, karena harga emas dalam jangka panjang selalu naik.
4.       Investasi dalam bentuk Logam Mulia, karena ketika menjualnya anda tidak dikenai ongkos pembuatan seperti perhiasan emas dari pada emas perhiasan.
5.       Investasi dalam bentuk Emas Lebih Liquid dari pada investasi dalam bentuk lain (mudah dicairkan kedalam bentuk uang bila diperlukan).
Beberapa kelemahan dalam berinvestasi dengan emas:
1.       Kebanyakan Toko Emas sedikit tertutup untuk memberikan keterangan atau pengarahan kepada  konsumen secara terbuka masalah harga dan pertimbangan investasi.
2.       Kebanyakan pemilik emas mengalami kesulitan  ketika menjual emas, karena tidak mengetahui standart perhitungan emas. Sedangkan  toko emas sendiri tidak transparant dalam menerapkan standart harga jual-beli emas seperti harga dolar.
3.       Investasi Emas dalam jumlah banyak misalnya diatas 1kg, akan memerlukan keamanan khusus. biasanya beberapa orang memilih menggunakan brankas kecil untuk menyimpan, tapi cara lain yang lebih aman lagi adalah dengan menyewa safety box dibank.
4.       Emas lebih baik untuk investasi jangka panjang.
Salah satu cara Investasi Emas
Contoh asumsinya sebagai berikut:
Melakukan investasi emas secara rutin sebesar 25 gram
- Harga asumsi emas 25 gram = Rp 9.000.000
- Pada saat ini Anda punya tambahan uang Rp 3.750.000 
- Nilai gadai sebesar 80% dari harga taksir emas
- Harga Taksir Bank Rp.300.000/gram
- Biaya penitipan emas Rp 2500/gram/bulan
Perhitungan nya :
o   Misalkan Anda Beli emas batangan Antam 25 gram, lalu Anda gadaikan dan Anda akan mendapatkan dana segar sebesar Rp 6.000.000

Rp 300.000 x 80% = Rp 240.000 x 25gram = Rp 6.000.000
o   Biaya penitipan emas 1 tahun sebesar Rp 2500×25×12 bulan = Rp 750.000

Lakukan Investasi emas Anda dengan cara:
o   Beli emas 25 gram lalu Gadaikan emasnya, dapat dana segar Rp 6jt, lalu tambah Rp 3 jt dana dari uang Anda = Rp 9jt lalu beli emas lagi dengan biaya titip Rp 750.000 setahun.
o   Setiap Anda memiliki dana tambahan Rp.3.75 jt lalu ulangi langkah diatas lagi, begitu seterusnya sesuai kebutuhan. Kalau sudah lima kali maka posisi akan menjadi seperti ini:
1.       Beli Emas 25 gram -> Rp.6jt, tambah Rp.3 jt dana segar jadi total = 9jt -> beli emas lagi | Rp.750rb -> biaya titip
2.       Beli Emas 25 gram -> Rp.6jt, tambah Rp.3 jt dana segar jadi total = 9jt -> beli emas lagi | Rp.750rb -> biaya titip
3.       Beli Emas 25 gram -> Rp.6jt, tambah Rp.3 jt dana segar jadi total = 9jt -> beli emas lagi | Rp.750rb -> biaya titip
4.       Beli Emas 25 gram -> Rp.6jt, tambah Rp.3 jt dana segar jadi total = 9jt -> beli emas lagi | Rp.750rb -> biaya titip
5.       Beli Emas 25 gram (Emas disimpan)

o   Anda Perhatikan perhitungan di atas bahwa biaya pembelian emas kedua dan seterusnya, 2/3 modal beli emas adalah dari uang bank. Dan setelah waktu berlalu, misalkan harga emas naik sebesar 30 persen, jadi emas batangan 25 gram yang Anda miliki  sekarang nilainya Rp 12jt. Dan ini saatnya Anda panen.
o   Langkah memanennya cukup dibalik saja yaitu: Juallah emas nomor 5, maka anda mendapatkan dana segar 12 jt, dana segar ini kita pakai untuk menebus 2 emas lainnya. Ulangi sampai semua emas ditebus, dan jual semuanya
Maka posisinya sebagai berikut:
Hasil penjualan emas 5 buah x Rp 12 jt =                       Rp 60 jt
Tebus gadai 4 x Rp 6 jt     =                                                   Rp 24 jt
Sisa =                                                                                            Rp 36 jt

Berapa modal anda?

1. Beli emas pertama =                                                         Rp 9 jt
2. Beli emas ke 2 sampai ke 5 = Rp 3jt x 4 =                  Rp 12 jt
3. Biaya titip Rp 750rb x 4 buah emas =                          Rp 3 jt
Ttotal modal =                                                                          Rp 24 jt

o   Keuntungan Panen Emas Anda adalah: Rp 36 jt – Rp 24 jt = 12 jt


ü  Properti.

Beberapa keuntungan Properti sebagai Investasi :
1.       Bersifat sustainable, atau bisa bertahan hingga jangka waktu yang relatif panjang.
2.       Harga properti yang cenderung selalu naik
3.       Investasi properti dapat dilakukan dengan membayar uang muka saja sekitar 20-30% dari harga propertinya. Kemudian sisanya dapat dibiayai melalui pinjaman ke bank. 
4.       Menghasilkan passive income yaitu dengan cara disewakan atau dikontrakkan dengan harga sewa yang lebih kompetitif kepada pihak yang membutuhkannya
5.       Resiko yang ditanggung lebih kecil dibandingkan dengan jenis investasi yang lain

Beberapa kelemahan Properti sebagai Investasi :
1.       Dana yang diperlukan cukup besar
2.       Likuiditas yang rendah
3.       Memerlukan perhatian berupa perawatan yang serius agar harga tidak turun.
4.       Regulasi pemerintah yang cukup berbelit-belit
5.       Kondisi pasar properti jatuh (crash property)
6.       Peristiwa diluar kendali seperti bencana alam.

Ada beberapa kesalahan yang sering dilakukan investor saat melakukan investasi diantaranya :
·         Tidak memiliki rencana investasi yang jelas. Karena ini terkait dengan masa depan investor tersebut, maka tanpa memiliki konsep yang kuat investasinya bisa merupakan suatu kesalahan.
·         Investor terkadang kurang sabar dan ingin segera menikmati keuntungan padahal investasi adalah suatu program jangka panjang dan kita mesti bisa menerawang jauh ke depan dan jangan mengambil langkah yang emosional dan terlalu cepat.Tetapi mesti melakukan langkah-langkah yang terukur.
·         Investor terkadang memperoleh informasi yang terlalu berlebih sehingga mengaburkan analisis yang telah baik yang diperoleh sebelumnya.
·         Calon investor gampang terpengaruh gimik (rencana bisnis) yang menjanjikan kaya dalam sekejap (get rich quick scam). Dan melupakan hukum ekonomi yang paling mendasar yaitu High Risk High Return (Pengembalian tinggi pasti beresiko tinggi pula). Misalnya bila uang diinvestasikan ke deposito bank maka bunga yang didapat akan lebih rendah daripada bila diinvestasikan ke suatu bisnis seperti bisnis makanan yang dapat memperloleh pengembalian 100% dari modal.

Perhitungan terhadap perekonomian Indonesia
Saran Management Portofolio
Sektor properti untuk saat ini masih cukup menjanjikan.Mereka yakin sektor properti secara alami masih menghasilkan return yang tinggi. Jika tidak digunakan sendiri, properti bisa disewakan dan menghasilkan return yang besar. Apalagi saat ini kebutuhan akan properti cenderung meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk yang tinggi. Adapun properti di Indonesia dipastikan tidak akan kehilangan nilainya dan justru akan bertambah seiring dengan waktu.
Investasi dalam emas juga disarankan karena emas merupakan investasi yang safe haven di tengah kondisi krisis.Posisi emas sebagai hedging inflasi memainkan perananan penting di saat kondisi keuangan yang tidak menentu saat ini. 
Sementara itu untuk perdagangan berjangka juga cukup menarik dengan adanya two ways opportunity.Dalam investasi ini para pemainnya dapat memperoleh keuntungan baik di masa harga turun maupun naik. Para pemainnya juga dapat memanage risiko dan return yang sesuai dengan keinginan mereka. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar