Rabu, 30 Desember 2015

Proposal PI


Analisis Pengaruh Desain Kemasan Dan Daya Tarik Iklan Terhadap Brand Awareness Sari Roti Pada Konsumen

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah

Di zaman yang semakin modern seperti sekarang ini, mempunyai dampak ketergantungan terhadap segala sesuatu yang berbau instant atau praktis. Misalnya saja seperti produk-produk bakery yang sekarang sangat mudah didapat dimana saja dan bisa langsung dikonsumsi setiap saat. Produk–produk bakery seperti roti ini sudah menjadi makanan alternatif terbaik pengganti nasi yang memiliki kandungan gizi yang sangat baik untuk tubuh, yang menjadikan produk ini banyak diminati oleh masyarakat. Peran roti kelak tidak lagi sebatas sebagai menu untuk sarapan, tetepi juga untuk menu makan siang dan makan malam.

Saat ini sudah banyak perusahaan roti yang bermunculan di Indonesia dari yang skala industri rumah tangga maupun perusahaan besar seperti Sari Roti. Sari Roti berdiri sejak September 1996 dalam naungan PT. Nippon Indosari Corpindo, produk roti  yang pertama mulai diluncurkan dengan merek “Sari Roti”. Setiap perusahaan yang melakukan persaingan harus menetapkan strategi kemasan yang baik. Desain kemasan juga merupakan hal terpenting, karena desain kemasan produk akan menciptakan daya ingat terlebih pada kesadaran merek produk tersebut yang akan tertanam di dalam benak konsumen selamanya.

Di tengah krisis global saat ini, peran brand dan upaya branding semakin penting (SWA, 5 Agustus 2009). Merek adalah aset terpenting perusahaan. Hanya perusahaan yang memiliki merek kuat yang bisa bertahan di tengah gempuran pesaing. Merek yang kuat membentuk produk suatu perusahaan menonjol walaupun berada di belantara ribuan produk sejenis yang saling berebut perhatian. Dalam membangun merek (brand awareness), langkah pertama yang harus dilakukan yaitu merek tersebut harus dikenalkan dulu kepada konsumen, sehingga konsumen dapat mengetahui keberadaan merek tersebut, mengenal merek tersebut dengan baik, dan akhirnya merek tersebut dapat melekat kuat dibenak konsumen. Salah satu cara menyampaikan informasi tentang merek dari suatu produk adalah melalui iklan (Ridwansyah, 2005).

Iklan yang menarik adalah iklan yang mempunyai daya tarik, yaitu memiliki kemampuan untuk menarik perhatian pasar (audience) sasaran. Daya tarik iklan atau power of impression dari suatu iklan adalah seberapa besar iklan mampu memukau atau menarik perhatian pemirsanya (Indriarto, 2006).

Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini mengambil judul “Analisis Pengaruh Desain Kemasan Dan Daya Tarik Iklan Terhadap Brand Awareness Sari Roti di Kalangan Mahasiswa Universitas Gunadarma Kalimalang.”

B.     Perumusan Masalah
Penelitian ini bertujuan untuk:
1)      Untuk mengetahui pengaruh desain kemasan terhadap brand awareness
2)      Untuk mengetahui pengaruh daya tarik iklan terhadap brand awareness

C.     Kegunaan Penelitian
Penelitian yang penulis lakukan ini mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi penulis sendiri, maupun bagi para pembaca atau pihak-pihak lain yang berkepentingan.
a.       Manfaat Akademis
Sebagai bahan literatur yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa ataupun mereka yang sedang malakukan penelitian. Disamping itu juga bermanfaat bagi penulis untuk mendapat pengetahuan, wawasan serta pengetahuan baru.

b.      Manfaat Praktis
Sebagai bahan masukkan bagi peningkatan pada marketing perusahaan yang mengembangkan usahanya dalam bidang yang bersangkutan untuk lebih memahami keinginan para konsumen agar tetap menjadi konsumen yang setia.

D.    Batasan Masalah
Dalam penelitian ini, batasan masalahnya adalah desain kemasan dan daya tarik iklan terhadap kesadaran merek (brand awareness) produk Sari Roti.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar Pemasaran
Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup usahanya.
Pemasaran adalah proses sosial yang dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain (Kotler, 2005).
Konsep dasar pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai sasaran organisasi adalah perusahaan harus lebih menjadi efektif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih.

B. Desain Kemasan Produk
Desain kemasan adalah bisnis kreatif yang mengkaitkan bentuk, struktur, material, warna, citra, tipografi, dan elemen-elemen desain dengan informasi produk agar produk dapat dipasarkan. Desain kemasan berlaku untuk membungkus, melindungi, mengirim, dan membedakan sebuah produk di pasar. Pada akhirnya desain kemasan berlaku sebagai pemasaran produk dengan mengkomunikasikan kepribadian atau fungsi produk konsumsi secara unik.
Dari sudut pandang perusahaan, sebuah produk yang didesain dengan baik akan mudah dibuat dan distribusikan. Dari sudut pandang konsumen, produk yang didesain dengan baik akan menyenangkan untuk dipandang, mudah dibuka, dipasang dan dipelajari cara penggunaannya, digunakan, diperbaiki dan pada akhirnya dibuang (Kotler, 1997).

C. Daya Tarik Iklan
Beberapa pengertian tentang iklan, diantaranya adalah:
1.      Menurut Kotler dan Amstrong (2012 : 454) iklan adalah segala bentuk penyajian dan promosi ide, barang, atau jasa secara nonpersonal oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran.
2.      Menurut Beardeb dan Ingram (2007 : 393) iklan adalah elemen komunikasi pemasaran yang persuasif, nonpersonal, dibayar oleh sponsor dan disebarkan melalui saluran komunikasi massa untuk mempromosikan pemakaian barang, atau jasa.
3.      Menurut Riyanto (2008) iklan yang menarik adalah iklan yang mempunyai daya tarik, yaitu memiliki kemampuan untuk menarik pasar (audience) sasaran.

D. Brand Awareness
Beberapa pengertian tentang Brand Awareness , diantaranya adalah:
1.      Menurut Keller, (2008 : 51) kesadaran merek adalah kekuatan jejak merek dalam memori yang dapat kita ukur sebagai kemampuan konsumen mengidentifikasi merek dalam kondisi berbeda.
2.      Menurut Rangkuti, (2004). Brand awareness adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori merek tertentu.
Peranan brand awareness dalam keseluruhan brand equity tergantung sejauh mana tingkat kesadaran yang dicapai oleh sebuah merek (Puspitasari, 2009).

E. Perumusan Hipotesis
Berdasakan tinjauan pustaka atau kerangka pemikiran diatas, maka penulis mencoba untuk merumuskan hipotesis yang akan diuji kebenarannya, apakah hasil penelitian akan menerima atau menolak hipotesis tersebut, sebagai berikut:
H1 : Desain kemasan pada produk akan berpengaruh secara positif terhadap brand awareness.
H2 : Daya tarik iklan akan berpengaruh secara positif terhadap brand awareness.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Sumber Data
Sumber data dengan menggunakan data primer yaitu sumber data yang diperoleh langsung dari lokasi penelitian yang berupa kuesioner yang dibagikan kepada responden yang pernah mengkonsumsi Sari Roti, yaitu mahasiswa UNIVERSITAS GUNADARMA kampus J1 yang beralamatkan Jl. KH Noer Ali, Kalimalang Bekasi (eks Duta Plaza) Telp (021) 88860117.

B. Jenis Data
1.      Data Primer
Yaitu data yang secara langsung dikumpulkan dan didapatkan untuk kebutuhan riset atau penelitian yang berjalan.
a. Kuesioner
Dengan cara menyebarkan kuesioner kepada responden yang pernah mengkonsumsi Sari Roti dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang berhubungan langsung dengan masalah yang akan diteliti.

2.      Data Sekunder
Yaitu data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain atau data yang sudah tersedia dari sumber yang sudah ada dan diperoleh dari situs-situs publik.
a. Studi Kepustakaan
Yaitu penulis menggunakan studi kepustakaan yang bertujuan menghubungkan kebenaran teori dengan kenyataan yang dialami konsumen Sari Roti terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi minat beli dan keputusan pembelian pada iklan dan citra merek Sari Roti.
b. Dengan membuka dan mencari melalui situs-situs internet yang erat hubungannya dengan penulisan ini.

C. Tipe Data
Penulis melakukan pengumpulan sumber data dengan menggunakan data primer yaitu sumber data yang diperoleh langsung dari lokasi penelitian yang berupa kuesioner yang dibagikan kepada responden yang pernah mengkonsumsi Sari Roti, yaitu mahasiswa Universitas Gunadarma Kalimalang.

D. Objek Penelitian
Objek yang digunakan oleh penulis adalah mahasiswa dan mahasiswi  Universitas Gundarma Kalimalang yang pernah mengkonsumsi Sari Roti.

E. Periode Penelitian
Data didapatkan dari hasil kuesioner yang disebarkan selama 7 hari kepada mahasiswa Universitas Gunadarma Kalimalang.

F. Variabel Penelitian dan Model Penelitian
Variabel yang digunakan yaitu desain kemasan produk, Daya tarik iklan sebagai variabel independent serta Brand awareness (Y) sebagai variabel dependent.
Maka akan didapat model penelitian sebagai berikut:
Y = a + b1 b2+X1X2+ e
Keterangan :
Y         : Kesadaran Konsumen (brand awareness)
a          : Konstanta
b1 b2     : Koefisien regresi
X1        : Desain Kemasan Produk
X2        : Daya Tarik Iklan
 e         : standard error

G. Alat Yang Digunakan
Dalam penulisan ilmiah ini, teknis analisis yang digunakan  adalah analisis kuantitatif. Analisis data kuantitatif adalah bentuk analisa yang menggunakan angka-angka dan perhitungan dengan metode statistik, maka data tersebut harus diklasifikasikan  dalam kategori tertentu dengan menggunakan tabel-tabel tertentu. Untuk mempermudah dalam menganalisis dengan menggunakan program SPSS 17.0 (Statistical Package for Social Science).

H. Model Analisis
Untuk mencari keterkaitan antara variabel yang tercakup dalam penelitian ini, penulis menggunakan analisis regresi linier dengan metode kuadrat terkecil. Analisis regresi bertujuan untuk mengetahui koefisien korelasi, koefisien determinasi, dan koefisien regresi. Selanjutnya penulis melakukan pengujian hipotesi yaitu pengujian hipotesis secara parsial menggunakan t test dan pengujian hipotesis secara simultan menggunakan F test.
Analisis Regresi Linear Berganda digunakan untuk menganalisa pengaruh beberapa variabel bebas atau independen variabel (X) terhadap satu variabel tidak bebas atau dependen variabel (Y) secara bersama-sama.

I. Jadwal Waktu Penelitian
1)      Minggu I : Persiapan.
2)      Minggu II – IV: Pengumpulan data, pengolahan dan analisis data secara garis besar.
3)      Minggu V – IX: Penyusunan laporan draf, mulai dari BAB I sampai dengan BAB V.
4)      Minggu X - XII: Laporan akhir.


Daftar Pustaka
1. http://bisnisukm.com/brand-awareness.html
2. http://www.lebahmaster.com/bisnis-2/manajemen-bisnis/pengertian-iklan
3. https://pesandesainkemasan.wordpress.com/blog/712-2/
4. http://skripsi-manajemen.blogspot.co.id/2011/02/pengertian-definisi-pemasaran.html   

Sabtu, 14 November 2015

JADIKAN DIA JODOHKU

Berawal dari pertemanan dan bermain bersama. Kita yang kuliahnya satu fakultas, satu jurusan, dan satu kelas selalu bersama-sama.

Entah apa yang ada difikiranku saat itu dibilang tak masuk akal, dia seorang mahasiswi yang pintar, cantik, dan baik hati membuat aku tertarik olehnya, aku jatuh cinta padanya.

Ku mulai mencari tahu semua tentang dia karena rasa ini. Saat ku lihat dirinya dalam hati ku berkata “ Tuhan, apakah aku dapat mencintainya? Ah mana mungkin dia gadis cantik dan cerdas”. Aku yang tak mengerti cara untuk memulai semua denganya hanya diam dan memandangnya jauh.

Sempat aku ingin memendam rasa ini karena banyak yg berkata bahwa diriku tak akan bisa mendapatkannya. Tapi diriku tak berhenti sampai disitu “ kembang tak akan layu bila disiram setiap hari. Aku tutup telinga dari pembicaraan mereka terhadapku. Tak ku dengar semuanya karena bagiku Tuhan lah yg berkata bukan mereka.

Semakin hari semakin dekat, selalu saja ada suatu hal yang baru untuk kita berdua saling kenal. Suatu hari ada yang berbeda dari dirinya terhadapku, tak seperti hari hari sebelumnya.

Aku pun berfikir dan bertanya dalam hati “ Ini kah rasa yang selalu dibilang banyak orang saling jatuh cinta????”.

Ku coba untuk memberanikan diri untuk mengucap kata “cinta” padanya, ku  ungkapkan semua isi hatiku padanya, ku beritahu semua yang kurasakan terhadap dirinya.
Begitu lega rasanya hati ini setelah semuanya telah kuluapkan padanya, tapi tetap saja jantung ini berdebar-debar karena diriku takut akan jawaban cintaku padanya ditolak.

Akhirnya tak kusangka rasa takut ku pun menghilang karena yang kutakuti tak terwujud, cinta ku dibalas olehnya.
Oh... Terimakasih Tuhan kau telah menurunkan bidadari ke bumi dari istanamu, tak akan ku sia-sia kan dia akan selalu ku sayangi dan ku jaga dia dengan sepenuh hati ini. Ku mohon Tuhan untuk jadikan dia jodohku kelak nanti.

Sabtu, 16 Mei 2015

PEREKONOMIAN INTERNASIONAL


Ekonomi internasional adalah ilmu ekonomi yang membahas akibat saling ketergantungan antara negara-negara di dunia, baik dari segi perdagangan internasional maupun pasar kredit internasional. Sumber energi Amerika Serikat, misalnya, sangat bergantung pada produsen luar negeri, sedangkan Jepang mengimpor hampir setengah dari makanan yang di konsumsi oleh penduduknya. Sebaliknya, negara-negara berkembang sangat membutukan teknologi yang dikembangkan dan dihasilkan oleh negara-negara industri. Dalam jangka panjang, pola perdagangan internasional ditentukan oleh prinsip-prinsip keunggulan komparatif.


Kajian ekonomi internasional  mempelajari masalah-masalah yang berkaitan dengan hubungan ekonomi antara satu negara dengan negara lain. Hubungan ekonomi internasional ini dapat berupa perdagangan, investasi, pinjaman, bantuan serta kerja sama internasional. Dimana hubungan ekonomi tersebut  paling tidak mencakup bentuk hubungan yang berbeda, meskipun antara satu dengan yang lain saling berkaitan, antara lain :
1.      Hubungan ekonomi bisa berupa pertukaran hasil atau output negara satu dengan negara lain. Sebagai contoh, Indonesia mengekspor minyak, kayu, karet, hasil kerajinan, menjual jasa angkutan penerbangan dan jasa turisme kepada orang asing, dan mengimpor beras, gandum, bijih besi, bahan plastik, benang tenun, jasa angkutan laut dan angkutan udara dan jasa.
2.      Hubungan ekonomi bisa berbentuk pertukaran atau aliran sarana produksi (atau faktor produksi). Termasuk dalam kelompok sarana produksi adalah tenaga kerja, modal, teknoogi dan kewiraswastaan. Sarana produksi dapat mengalir dari satu negara ke negara lain karena berbagai sebab, misalnya karena imbalan yang lebih tinggi, melalui program bantuan luar negeri, dan karena adanya faktor ketakutan (seperti: ancaman perang, takut dinasionalisasi, takut adanya devaluasi atau karena menghindari inflasi yang terlalu tinggi di suatu negara). Sarana produksi tanah  merupakan satu-satunya sarana produksi yang tidak bisa mengalir ke negara lain, karena sifatnya yang terikat pada lokasinya. Tetapi bahkan tanah pun tidak mutlak terikat pada lokasinya, bila kita ingat bahwa definisi dari sarana produksi tanah mencakup kekayaan alam yang terkandung di dalamnya.

Tujuan Ekonomi Internasional
Tujuan ekonomi internasional adalah untuk mencapai tingkat kemakmuran yang lebih tinggi bagi umat manusia. Tujuan itu dapat dicapai dengan mengadakan kegiatan-kegiatan dalam bidang perdagangan, investasi, perkreditan, pengangkutan, perasuransian, dan sebagainya.

Ruang Lingkup Ekonomi International
Adanya perdagangan internasional akan memberikan pengaruh  pada harga, pendapatan nasional, dan tingkat kesempatan kerja negara-negara yang terlibat dalam perdagangan internasional tersebut. Ekspor akan meningkatkan permintaan masyarakat, yaitu jumlah barang dan jasa yang diinginkan masyarakat di dalam negeri. Sebaliknya, impor akan menurunkan permintaan masyarakat di dalam negeri. Permintaan masyarakat akan memengaruhi kesempatan kerja dan pendapatan nasional, dan di antara lain akan tergantung pada besarnya ekspor neto, yaitu selisih antara ekspor dan impor. Bila ekspor neto positif, berarti ekspor lebih besar daripada impor, kesempatan kerja dan pendapatan nasional cenderung akan naik. Besarnya ekspor neto sangat ditentukan oleh nilai kurs mata uang negara yang bersangkutan. Misalnya, nilai rupiah turun dibandingkan dengan dolar AS, harga barang ekspor dari Indonesia relatif akan lebih murah di AS, sehingga ekspor akan cenderung meningkat. Sebaliknya, harga barang-barang dari AS relatif menjadi mahal sehingga impor akan akan cenderung menurun.
            Pengaruh ini terasa pada ekonomi dalam negeri. Bank-bank serta perusahaan-perusahaan besar dan perorangan dapat meminjamkan uangnya di dalam negeri maupun luar negeri, tergantung mana yang lebih menguntungkan. Keuntungan ini tergantung dari tingginya tingkat bunga yang ditawarkan oleh masing-masing negara. Demikian seterusnya sehingga dicapai suau tingkat bunga yang dapat mempertahankan keseimbangan.

Alasan-Alasan Negara Melakukan Hubungan Ekonomi dengan Negara Lain
Banyak faktor yang mendorong suatu negara melakukan perdagangan internasional, di antaranya sebagai berikut :
1.      Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri
2.      Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan Negara
3.      Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengolah sumber daya ekonomi
4.      Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk menjual produk tersebut.
5.      Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya, dan jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan adanya keterbatasan produksi.
6.      Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang.
7.      Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari negara lain.
8.      Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat hidup sendiri.
Menurut Sadono Sukirno, manfaat perdagangan internasional adalah sebagai berikut.
1.      Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri
Banyak faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap negara. Faktor-faktor tersebut di antaranya : Kondisi geografi, iklim, tingkat penguasaan iptek dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan internasional, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri.
2.      Memperoleh keuntungan dari spesialisasi
Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila negara tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri.
3.      Memperluas pasar dan menambah keuntungan
Terkadang, para pengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya) dengan maksimal karena mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang mengakibatkan turunnya harga produk mereka. Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut keluar negeri.
4.      Transfer teknologi modern
Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efesien dan cara-cara manajemen yang lebih modern.

Pengaruh Perdagangan Internasional
Pengaruh perdagangan internasional terasa pada harga, pendapatan nasional, dan tingkat kesempatan kerja negara-negara yang terlibat dalam perdagangan internasional tersebut. Ekspor akan meningkatkan permintaan masyarakat, yaitu jumlah barang dan jasa yang diinginkan masyarakat di dalam negeri. Sebaliknya, impor akan menurunkan permintaan masyarakat di dalam negeri.
Permintaan masyarakat akan memengaruhi kesempatan kerja dan pendapatan nasional, dan di antara lain akan tergantung pada besarnya ekspor neto, yaitu selisih antara ekspor dan impor. Bila ekspor neto positif, berarti ekspor lebih besar daripada impor, kesempatan kerja dan pendapatan nasional cenderung akan naik. Besarnya ekspor neto sangat ditentukan oleh nilai kurs mata uang negara yang bersangkutan. Misalnya, nilai rupiah turun dibandingkan dengan dolar AS, harga barang ekspor dari Indonesia relatif akan lebih murah di AS, sehingga ekspor akan cenderung meningkat. Sebaliknya, harga barang-barang dari AS relatif menjadi mahal sehingga impor akan akan cenderung menurun. Dengan demikian, penurunan nilai kurs mata uang sendiri akan cenderung meningkatkan ekspor neto, demikian pula sebaliknya. Jadi, kegiatan serta kejadian internasional akan memengaruhi ekonomi dalam negeri, melalui pengaruh nilai kurs mata uang pada impor, ekspor, dan akhirnya permintaan masyarakat.

Pengaruh Pasar Kredit Internasional
Pengaruh ini terasa pada ekonomi dalam negeri. Bank-bank serta perusahaan-perusahaan besar dan perorangan dapat meminjamkan uangnya di dalam negeri maupun luar negeri, tergantung mana yang lebih menguntungkan. Keuntungan ini tergantung dari tingginya tingkat bunga yang ditawarkan oleh masing-masing negara. Bila di AS lebih tinggi tingkat bunganya, misalnya, maka dana akan mengalir banyak ke AS, begitu pula sebaliknya. Tetapi, mengalirnya banyak dana ke AS akan mengakibatkan penawaran kredit menjadi meningkat, dan hal ini akan menurunkan kembali tingkat bunga disana. Demikian seterusnya sehingga dicapai suau tingkat bunga yang dapat mempertahankan keseimbangan.

Dampak Adanya Ekonomi Internasional
1.      Dampak positif
·         Kegiatan produksi dalam negeri menjadi meningkat secara kuantitas dan kualitas.
·         Mendorong pertumbuhan ekonomi negara, pemerataan pendapatan masyarakat, dan stabilitas ekonomi nasional.
·         Menambahkan devisa negara melalui bea masuk dan biaya lain atas ekspor dan impor.
·         Mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam negeri, terutamadalam bidang sektor industri dengan munculnya teknologi baru dapat membantu dalam memproduksi barang lebih banyak dengan waktu yang singkat.
·         Melalui impor, kebutuhan dalam negara dapat terpenuhi.
·         Memperluas lapangan kerja dan kesempatan masyarakat untuk berkeja.
·         Mempererat hubungan persaudaraan dan kerjasama antar negara.

2.      Dampak negatif
·         Barang-barang produksi dalam negeri terganggu akibat masuknya barang impor yang dijual lebih murah dalam negeri yang menyebabkan industri dalam negeri mengalami kerugian besar.
·         Munculnya ketergantungan dengan negara maju.
·         Terjadinya persaingan yang tidak sehat, karena pengaruh perdagangan bebas.
·         Bila tidak mampu bersaing maka pertumbuhan perekonomian negara akan semakin rendah dan bertambahnya pengangguran dalam negeri.

KASUS PEREKONOMIAN INTERNASIONAL

KERJASAMA EKONOMI INDONESIA – CHINA DALAM BIDANG PERDAGANGAN INTERNASIONAL (STUDI KASUS CAFTA : CHINA-ASEAN FREE TRADE AREA)

    Hubungan antara Indonesia dan China adalah satu hal yang amat penting, baik bagi Indonesia maupun untuk China sendiri. Hubungan Bilateral Indonesia-China yang pernah membeku sepanjang pemerintahan Orde Baru, kini makin membaik, dan bahkan China merupakan salah satu mitra yang penting bagi Indonesia. Secara geopolitik, posisi Indonesia sangat strategis di kawasan Asia Pasifik dan Selat Malaka. Sedangkan secara ekonomi, Indonesia adalah negara yang sangat kaya dengan sumberdaya alam dan mineral, baik di darat maupun di laut. Kekayaan alam Indonesia yang sangat luar biasa ini jelas sangat menggoda negara-negara industri yang sedang maju saat ini seperti China untuk menguasainya, langsung ataupun tidak langsung. Disamping itu, dengan jumlah penduduk lebih dari 243 juta jiwa, Indonesia adalah pasar potensial bagi produk-produk negara-negara industri. 

    Sedangkan China sendiri adalah dulunya merupakan negara berkembang yang dimana pemerintahnya masih menerapkan sistem tertutup dan belum terbuka dengan negara lainnya, akan tetapi kini sudah berubah menjadi negara maju yang perekonomiannya terus berkembang pesat bahkan sudah mengalahkan perkembangan negara-negara diu kawasan Eropa, dan China sekarang adalah negara yang sangat terbuka dengan investasi asing semenjak liberalisasi ekonomi yang dibawa pada tahun 1979 oleh Den Xioping. Dengan menggunakan sistem open door policy atau membuka secara luas investasi asing yang akan masuk ke China, membuat negara ini semakin disegani dalam pertumbuhan ekonominya dan investor asing yang masuk ke China juga semakin banyak, ini dikarenakan iklim investasi di China sangat mendukung, dan para investor pun dipermudah birokrasinya oleh pemerintah setempat. Kemudian juga pertumbuhan ekonmi China tidak pernah lepas dari angka dua digit, menjadi alasan utama investor asing berbondong-bondong menginvestasikan properti atau sahamnya di China. Cadangan devisa China pada saat ini juga sudah mencapai 3 miliar USD mengalahkan Amerika Serikat, sehingga wajar dilihat dari faktanya yang ada pada saat ini bahwa China sekarang ini sudah menjadi superpower baru yang bisa menyaingi kekuatan dari Amerika Serikat terutama dalam hal ekonominya.

    Hubungan bilateral antara China dan Indonesia terutama dalam bidang ekonomi saat ini terus meningkat. Hal ini tercermin dari meningkatnya nilai perdagangan kedua negara, yang pada tahun 2008 mencapai US$ 31 miliar. Dalam lima tahun ke depan, Presiden Republik Indonesia (RI) Bapak Susilo B. Yudhoyono memperkirakan nilai perdagangan Indonesia-China akan mencapai US$ 50 miliar[1]. Peningkatan hubungan bilateral tersebut, diungkapkan oleh Dubes China, tidak terlepas dari terjalinnya Free Trade Asean-China. Selain itu, China menganggap Indonesia adalah negara yang mempunyai potensi sangat besar. Namun untuk merealisasikan potensi itu diperlukan penghapusan beberapa hambatan, baik dari pihak China maupun dari pihak Indonesia. Indonesia berharap lambannya realisasi dana pinjaman China agar bisa cepat terealisasikan sehingga bisa dioptimalkan dengan baik oleh pemerintah Indonesia. Sebaliknya, dunia usaha China yang ingin berinvestasi di Indonesia juga memerlukan jaminan dari pemerintah RI untuk menghadapi risiko perubahan kebijakan pemerintah daerah.

   Tampilnya Cina sebagai kekuatan besar di dunia, dianggap bisa membantu Indonesia mengimbangi pengaruh Amerika Serikat, Uni Eropa dan Jepang di kawasan Asia Pasifik. Bagi Indonesia yang menginginkan kondisi stabil di kawasan, bermitra dengan China menjadi sesuatu yang tak terelakan sekaligus langkah strategis bagi kepentingan nasional.

    Salah satu cara untuk mempererat hubungan satu negara dengan negara lainnya dalah dengan melakukan perdagangan internasional. Perdagangan internasional merupakan salah satu aspek penting dalam perekonomian setiap negara di dunia. Dengan perdagangan internasional, perekonomian akan saling terjalin dan tercipta suatu hubungan ekonomi yang saling mempengaruhi suatu negara dengan negara lain serta lalu lintas barang dan jasa akan membentuk perdagangan antar bangsa. Perdagangan internasional pada saat ini secara tidak langsung mendorong terjadinya globalisasi, hal ini ditandai dengan semakin berkembangnya sistem inovasi teknologi informasi, perdagangan, reformasi politik, transnasionalisasi sistem keuangan, dan investasi. Dan ini bisa menjadi modal yang penting bagi suatu negara untuk menarik investor masuk ke dalam negerinya untuk menanam investasi di negarnya. Apalagi didukung dengan situasi politik yang kondusif dan lingkungan bisnis yang kompetitif di dalam negara tersebut, maka bukan tidak mungkin perkembangan ekonomi negara tersebut akan tumbuh semakin cepat.

  Seperti halnya hubungan antara Indonesia dan China, hubungan ini sangat lekat dengan adanya perdagangan internasional, dan salah satu perdagangan diantara kedua negara ini yang masih baru dan juga masih berjalan sampai saat ini adalah adanya perdagangan bebas CAFTA (China Asean Free Trade Area).

   Sejak CAFTA diterapkan, jumlah perusahaan China yang menanamkan investasi di Indonesia juga bertambah. Hingga akhir 2010 terdapat lebih dari seribu perusahaan China yang tercatat di Indonesia, dengan investasi langsung mencapai 2,9 miliar dollar AS atau naik 31,7 persen dari tahun sebelumnya. Dan juga produk-produk China yang masuk ke China juga menjadi sangat banyak dan bahkan membanjiri pasar lokal Indonesia. Dengan harganya yang relatif murah dan juga dari segi kualitas juga tidak kalah berbeda dengan barang-barang bermerek lainnya, membuat produk China diserbu oleh konsumen Indonesia yang rata-rata dalam memilih suatu produk dilihat dari harganya yang terjangkau terlebih dahulu. 

   Berbagai produk nasional yang terancam akan membanjirnya produk China antara lain dalam bidang : tekstil dan produk tekstil, alas kaki, elektronika, ban, furnitur, industri permesinan, mainan anak-anak, serta otomotif. Dan akan masih banyak lagi produk-produk dari China yang akan membanjiri pasar Indonesia juga pemerintah tidak segera mengantisipasinya, dikarenakan Indonesia merupakan pasar yang sangat potensial yang berada di kawasan Asia Tenggara, masyarakat Indonesia sudah terbiasa menjadi masyarakat yang konsumtif, yang hanya memikirkan untuk memilih barang semurah mungkin untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.

    Sedangkan bagi Indonesia sendiri, Indonesia hanya bisa mengirim bahan-bahan mentah seperti hasil bumi untuk dijadikan komuditas ekspor ke China dalam rangka CAFTA ini. Dimana harganya pun masih relatif murah sehingga pendapatan untuk negara juga tidak terlaru besar. Untuk ekspor ke China sendiri yang paling dominan adalah ekspor biji kakao. Indonesia memang dikenal sebagai penghasil biji kakao yang baik dan juga berkualitas tinggi, tidak heran kalau sector inilah yang menjadi andalan Indonesia untuk ekspor ke China. Akan tetapi ekspor ini bukan tanpa halangan, karena banyak negara yang menjadi pesaing dalam ekspor produk ini, seperti misalnya Italia dan juga Malaysia. Indonesia sendiri kini berada dalam urutan kelima dalam pemasok biji kakao ke negara China dengan nilai USD 25,12 juta (9,63 %) pada tahun 2009.

   Dengan banyaknya saingan yang ada maka, ini perlu dijadikan perhatian yang serius bagi pemerintah Indonesia yang dimana Indonesia sebagai negara berkembang harus bisa untuk mengolah atau memilih ekspor dengan pendapatan yang cukup besar, jangan hanya bisa mengekspor barang mentah saja, atau hasil bumi saja, paling tidak Indonesia harus sudah bisa mengekspor barang setengah jadi bahkan barang yang sudah jadi, sehingga pendapatan untuk negara juga semakin bertambah besar. Karena selama ini, ekspor Indonesia didominasi produk mentah dan bahan baku seperti biji kakao, kemudian minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan minyak mentah. Sementara itu, impor dari China sudah berbentuk barang setengah jadi dan barang yang sudah jadi terutama dalam bidang tekhnologi. Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unika Atma Jaya, A Prasetyantoko menambahkan, ada beberapa penyelamatan jangka pendek terkait pemberlakuan CAFTA itu, yakni perlindungan produk dalam negeri (safeguard), program antidumping maupun kewajiban mencantumkan produk sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI). Menurut dia, CAFTA dalam jangka menengah memberi kesempatan untuk memacu daya saing perekonomian domestik. Dalam jangka menengah, perlu memanfaatkan peluang dengan mengidentifikasi sektor yang komplemen terhadap produk China, mendorong peluang non perdagangan seperti investasi langsung untuk kapasitas produksi dan memperbaiki logistik.

   Pemerintah tampaknya tidak perlu renegosiasi perjanjian perdagangan ASEAN-China, karena lebih menyulitkan dan membutuhkan proses lama. Karena proses negosisasi ini sendiri bukan hanya Indonesia saja yang terlibat, akan tetapi Negara-negara ASEAN juga harus ikut terlibat, karena perdagan bebas ini melingkupi keseluruhan negara-negara Asia Tenggara. Menurut Anggito Abimanyu seorang pengamat ekonomi Perjanjian CAFTA yang disepakati menteri perdagangan ASEAN-China, ada tiga. Pertama, CAFTA tetap dilanjutkan dan tidak ada rencana notifikasi karena kerugian akibat kecurangan perdagangan (unfair trade). Kedua, bila suatu negara mengalami defisit, negara surplus harus mendorong impor. Ketiga, pembentukan tim pengkajian terhadap perdagangan bilateral. Bila memang ada kerugian akibat perdagangan bebas, maka membutuhkan biaya mahal dan proses panjang untuk membuktikan hal tersebut. Selain itu, kesepakatan bukan hanya dengan China tapi juga dengan negara ASEAN.

Kesimpulan Kasus

       Hubungan antara Indonesia dan China yang sebelumnya sempat kurang baik dan tidak terlaru dekat pada era rezim orde lama kini berangsur membaik dan bahkan sekarang menjadi mitra dagang yang cukup strategis, salah satu perwujudan dari hubungan mitra dagang yang baik antara China dan juga Indonesia adalah dengan adanya CAFTA (China ASEAN Free Trade Area) yang dimana CAFTA ini sebenarnya dimulai ketika era Megawati namun itu hanya pondasi awal, dan implementasi yang nyata dari perjanjian CAFTA itu dimulai pada 1 januari 2010. Pada awal dimulainya CAFTA ini, Indonesia sudah diresahkan dengan membanjirnya produk-produk China di pasaran lokal, yang membuat pengusaha dalam negeri kita kewalahan dan bahkan ada yang gulung tikar, dan ini merupakan hal yang sangat harus diperhatikan oleh pemerintah, yang dimana pemerintah harus bisa melindungi masyarakatnya dari serbuah produk-produk asing. Oleh karena itu perlu pemerintah harus mengkaji benar manfaat dan juga kerugian yang di dapat dari CAFTA ini, karena kalau tidak secepatnya diantisipasi bukan tidak mungkin pasar lokal akan diisi penuh oleh produk China dan pengusaha lokal hanya bisa tertunduk lesu dan melihat took-tokonya tutup gulung tikar.

Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_Internasional
http://konsepblackbook.blogspot.com/2013/06/pengertian-ekonomi-international.html
http://ekonomiplanner.blogspot.com/2014/06/pengertian-ekonomi-internasional.html
http://iqbalmanjada.blogspot.com/2012/04/kerjasama-ekonomi-indonesia-china-dalam.html