MAKALAH
AKUNTANSI INTERNASIONAL
“TEORI TRANSLASI MATA UANG ASING”
Dosen : Early Armein
Disusun Oleh Kelompok
4 :
Aji Asmoro Putro (20213524)
Edwin Budi P
(22213772)
Fadhil Ananda (23213034)
Kurniawan Umar H (24213900)
4EB21
Universitas Gunadarma
PTA 2017
PENDAHULUAN
Translasi mata uang asing berbeda dengan konversi
mata uang asing. Translasi hanyalah perubahan satuan unit moneter, seperti
halnya sebuah neraca yang dinyatakan dalam pound Inggris disajikan ulang
kedalam nilai ekuivalen dollar AS. Tidak ada pertukaran fisik yang terjadi, dan
tidak ada transaksi terkait yang terjadi seperti bila dilakukan konversi.
Terkadang sulit dibedakan antara konversi dan
translasi oleh karena itu, penting untuk mengetahui teorinya agar dapat
membedakan dalam praktinya. Perusahaan di Indonesia tidak hanya melakukan
transaksi dengan perusahaan lokal akan tetapi juga melakukan transaksi
internasional bahkan ada yang membuka cabang di negara lain ataupun melakukan
merger dengan perusahaan luar negeri. Sehingga diperlukan pengetahuan mendalam
mengenai translasi dan konversi.
Translasi tidak sama dengan konversi atau pertukaran
dari satu mata uang ke mata uang lain secara fisik. Translasi hanya perubahan
satuan unit moneter, seperti halnya sebuah neraca yang dinyatatakan dalam pound
inggris disajikan ulang ke dalam nilai ekuivalen dolar AS. Tidak ada pertukaran
fisik yang terjadi, dan tidak ada transaksi terkait yang terjadi seperti bila
dilakukan konversi. Saldo – saldo dalam mata uang asing ditranslasikan menjadi
nilai ekuivalen mata uang domestic
berdasarkan kurs nilai tukar valuta asing yaitu harga satu unit suatu mata uang
yang dinyatakan dalam mata uang lainnya. Mata uang Negara dagang utama dibeli
dan dijual dalam pasar global. Dengan dihubungkan lewat jaringan telekomunikasi
yang canggih, para pelaku pasar mencakup bank dan perantara mata uang lainnya,
kalangan usaha, para individu, dan pedagang professional.
Transaksi mata uang asing terjadi pada pasar spot, forward, atau swap. Mata uang yang dibeli atau dijual pada spot umumnya harus
dikirimkan secepatnya, yaitu dalam waktu 2 hari kerja. Kurs pasar spot
dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk perbedaan tingkat inflasi antar
Negara, perbedaan suku bunga nasional dan ekspektasi terhadap arah nilai tukar
di masa mendatang. Transaksi pada pasar forward adalah perjanjian untuk
melakukan pertukaran suatu mata uang dengan jumlah tertentu ke dalam mata uang
lain pada suatu tanggal di masa depan. Kuotasi pada pasar forward dinyatakan dengan diskonto atau premium dari kurs spot.
Transaksi swap
melibatkan pembelian spot dan
penjualan forward atau penjualan spot atau pembelian forward, atas suatu mata uang secara bersamaan. Investor sering
memanfaatkan transaksi swap untuk mengambil keuntungan dari tingkat suku bunga
yang lebih tinggi di suatu Negara asing, dalam kesempatan yang sama melindungi
diri terhadap pergerakan yang tidak menguntungkan dari kurs nilai tukar valuta
asing.
1.
Pengertian
Translasi Mata Uang Asing
“Transaksi
dalam mata uang asing adalah transaksi dengan menggunakan mata uang selain mata
uang fungsional.” (Andre, 2014)
Sedangkan
kegiatan usaha luar negeri adalah perusahaan yang merupakan perusahaan anak,
perusahaan asosiasi, ventura bersama atau cabang dari entitas pelapor, yang
aktivitasnya dilaksanakan di suatu negara atau mata uang selain negara atau
mata uang perusahaan pelapor. Disamping itu, bank dan perusahaan dapat
menyajikan laporan keuangannya dalam mata uang asing.
Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 10 Tahun 2012 tentang Pengaruh Perubahan
Kurs Valuta Asing dijelaskan bahwa entitas dalam melakukan aktivitasnya
dipengaruhi oleh lingkungan ekonomi dimana perusahaan beroperasi yaitu
lingkungan entitas tersebut dalam menghasilkan dan mengeluarkan kas. Pada
lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi, entitas menggunakan mata
uang yang disebut mata uang Fungsional.
Penerapan
PSAK No.10 Tahun 2012 yang telah mengadopsi IFRS sangatlah penting karena
sistem pelaporan keuangan Perusahaan dapat disusun sesuai dengan standar
akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia maupun di dunia internasional
sehingga dapat mempermudah Perusahaan apabila melakukan transaksi dengan
perusahaan di negara lain maupun mencari investor asing. Selain itu, penerapan
PSAK No. 10 tahun 2012 tentang Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing berpengaruh
sangat signifikan bagi penyusunan laporan keuangan, jika dalam penyusunan
laporan keuangan Perusahaan tidak menerapkan PSAK tersebut maka kemungkinan
besar auditor tidak akan memberikan pendapat atau disclamare terhadap laporan keuangan Perusahaan. Dalam melakukan
pencatatan transaksi mata uang asing terdapat dua metode yang dapat digunakan
yaitu:
1. Single
currency (satu jenis mata uang);
2. Multi
currency (lebih dari satu jenis mata uang).
Alasan dilakukannya
translasi mata uang asing, yaitu:
1. Mencatat
transaksi mata uang asing.
2. Memperhitungkan
efeknya perusahaan terhadap translasi mata uang.
3. Berkomunikasi
dengan peminat saham asing.
4. Agar para pembaca laporan untuk
mendapatkan pemahaman yang holistic atas operasi perusahaan, baik domestic
dan luar negeri.
5. Translasi mata uang asing merupakan
tantangan bagi perusahaan multinasional untuk menyediakan pengungkapan
informasi keuangan, karena banyak metode translasi yang dapat digunakan yang
menyebabkan perbedaan perlakuan atas keuntungan dan kerugian translasi.
6. Translasi juga dapat digunakan untuk
memberikan kemudahan bagi pembaca laporan keuangan, praktek ini sering disebut
sebagai translasi kemudahan (Confenience).
Transaksi mata uang bisa terjadi
langsung di pasar spot, pasar forward atau pasar swap.
1. Kurs pasar spot dipengaruhi berbagai
factor, termasuk juga perbedaan tingkat inflasi antar Negara, perbedaan pada
saham nasional dan espektasi mengenai arah tingkat mata uang selanjutnya, kurs
ini bersifat langsung atau tidak langsung.
2. Kurs pada pasar forward adalah
persetujuan untuk mentranslasikan sejumlah mata uang yang telah ditetapkan
untuk masa yang akan dating. Transaksi pada pasar forward mendapatkan potongan
atau premi dari pasar spot atau sebagai tingkat pasar forward.
3. Transaksi kurs swap melibatkan
pembelian spot dan penjualan forward yang simultan atau penjualan forward yang
simultan atau penjualan spot dan pembelian forward mata uang.
4. Jika nilai tukar mata uang asing
relatif stabil. translasi mata uang asing keuangan tidak akan sulit daripada
mentranslasikan perinchi atau kaki terhadap pedanaan metric tersebut.
Bagaimanapun, nilai tukar tidak pernah stabil. Sistem keuangan pada kebanyakan
negara industri sangat bebas dalam menentukan nilai mereka sendiri pada pasar
saham.
2.
Tujuan
dan Ruang Lingkup PSAK No. 10 Tahun 2012
Tujuan
PSAK No. 10 (IAI 2012:10.1) tentang Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing adalah
menjelaskan bagaimana memasukkan Transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan
usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan perusahaan serta bagaimana
menjabarkan laporan keuangan ke dalam mata uang penyajian (mata uang yang
digunakan dalam penyajian laporan keuangan). Selain itu, PSAK No. 10 tahun 2012
tentang Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing juga menjelaskan permasalahan
utama dalam menentukan kurs mana yang digunakan dan bagaimana melaporkan
pengaruh dari perubahan kurs dalam laporan keuangan. PSAK No. 10 (IAI
2012:10.1) tentang Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing diterapkan pada:
1. Transaksi
akuntansi dan saldo dalam mata uang asing, kecuali Transaksi dan saldo derivatif
yang termasuk dalam ruang lingkup PSAK 55 (revisi 2006) tentang Instrumen
Keuangan mengenai pengakuan dan pengukuran. Namun, terdapat Transaksi derivatif
dalam mata uang asing yang tidak termasuk dalam ruang lingkup PSAK 55 (revisi
2006) tentang Instrumen Keuangan mengenai pengakuan dan pengukuran, misalnya
beberapa derivatif dalam mata uang asing yang melekat pada kontrak lain,
termasuk dalam ruang lingkup PSAK No. 10 tahun 2012 tentang Pengaruh Perubahan
Kurs Valuta Asing. PSAK No. 10 Tahun 2012 tentang Pengaruh Perubahan Kurs
Valuta Asing juga diterapkan ketika entitas menjabarkan jumlah yang terkait
dengan derivatif dari mata uang fungsionalnya ke dalam mata uang penyajiannya.
2. Menjabarkan
hasil dan posisi keuangan dari kegiatan usaha luar negeri yang termasuk dalam
laporan keuangan entitas dengan cara konsolidasi, konsolidasi proposional, atau
metode ekuitas.
3. Menjabarkan
hasil dan posisi keuangan suatu entitas ke dalam mata uang penyajian.
3.
Pengaruh
Alternatif Kurs Translasi Terhadap Laporan Keuangan
Dalam
melakukan translasi saldo dalam mata uang asing menjadi mata uang domestic
dapat digunakan 3 nilai tukar yaitu antar lain:
1. Kurs kini (current) adalah kurs nilai tukar pada saat tanggal laporan keuangan
- Kurs historis (historical) adalah nilai tukar pada saat suatu aktiva dalam mata unag asing pertama kali diperoleh atau ketika suatu kewajiban dalam dalam mata uang asing pertama kali terjadi.
- Kurs rata-rata (average) adalah rata-rata sederhana atau tertimbang dari kurs nilai tukar kini.
Pada saat mempertimbangkan
keuntungan dan kerugian nilai tukar penting untuk membedakan antara keuntungan
atau kerugian dari transaksi dan tranlasi. suatu transaksi yang
direalisasi menimbulkan keuntungan dan kerugian yang nyata. seacara umum para
akuntan menyutujui bahwa keuntungan dan kerugian seperti itu harus tercermin
secepatnya dalam laba. sebaliknya, penyesuain translsasi bersifat belum
direalisasi atau masih diatas kertas. Kegiatan operasional yang memberikan
keuntungan sebelum transaksi mata uang asing mungkin akan mengalami kerugian
atau keuntungan yang menurun setelah translasi mata uang asing.
4.
Keuntungan
dan Kerugian Translasi Mata Uang :
1. Penangguhan
Beberapa analisis tentang
penangguhan dengan dasar bahwa nilai tukar tidak akan berbalik dengan
sendirinya. Bahkan jika terjadi, penyesuaian karena nilai tukar penangguhan
dalam memprediksi perubahan nilai tukar adalah tugas yang paling sulit.
2. Penangguhan
dan Amortisasi
Beberapa perusahaan menangguhkan
keuntungan dan kerugian serta mengamortisasi penyesuaian melebihi umur
manfaatnya pada masa item neraca terkait. Pendekatan semacam ini terkadang
dikritik dengan dasar teori dan praktik.
3. Penangguhan
Sebagian
Pilihian ketiga dalam akuntansi
untuk keuntungan dan kerugian hasil translasi mata uang asing adalah dengan
mengakui kerugian segera saat terjadi, akan tetapi mengakui keuntungan hanya
jika terealisasi.
4. Tidak
Ada Penangguhan
Pilihan laporan akhir yang dilakukan
oleh banyak perusahaan diseluruh dunia adalah untuk mengenali secara cepat
mengenai keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing dalam laporan
laba-rugi.
5.
Pengembanagan
Akuntansi Translasi Mata Uang Asing
1. Sebelum
1965
Praktik translasi kebanyakan
perusahaan AS dipandu oleh Accounting Research Bulletin (ARB No. 4) yang
kemudian diterbitkan kembali sebagai Bab 12 dalam ARB No. 43. Pernyataan ini
mendorong penggunaan metode kini-nonkini. Keuntungan atau kerugian transaksi
langsung dimasukan ke dalam laba. Keuntungan atau kerugian bersih saling
dihapuskan selama periode berjalan. Kerugian translasi bersih diakui dalam laba
tahun berjalan, sedangkan keuntungan translasi bersih ditangguhkan dalam akun
penundaan neraca dan digunakan untuk menghapuskan kerugian translasi pada masa
mendatang.
2. 1965
– 1975
Bab 12 ARB No. 43 memperbolehkan
pengecualian tertentu atas metode kini-nonkini. Dalam keadaan tertentu,
persediaan dapat ditranslasikan berdasarkan kurs historis. Utang jangka panjang
yang timbul karena pembelian aktiva jangka panjang dapat ditranslasikan
berdsarkan kurs kini apabila terjadi perubahan kurs nilai tukar besar (dan
dianggap tetap). Setiap berbedaan akuntansi disebabkan oleh penyajian ulang
utang diperlakukan sebagai bagian dari biaya perolehan aktiva. Mentranslasikan
seluruh utang dan piutang dalam mata uang asing berdasarkan kurs kini diperbolehkan
setelah Accounting Principle Board Opinion No. 6 dikeluarkan pada tahun
1965. Perubahan terhadap ARB No. 43 kini memberikan pilihan translasi yang lain
bagi perusahaan.
3. 1975
– 1981
Untuk mengakhiri keanekaragaman
perlakuan yang diperbolehkan menurut standar translasi sebelumnya, FASB
mengeluarkan FAS No.8 yang kontroversial pada tahun 1975. Penangguhan
keuntungan dan kerugian translasi tidak diperbolehkan lagi. Keuntungan dan
kerugian translasi dan transaksi mata uang asing harus diakui dalam laba selama
periode perubahan kurs nilai tukar.
Reaksi perusahaan terhadap FAS 8
beraneka ragam. Beberapa pihak mendukung dasar teori yang digunakan, sedangkan
banyak yang lain mengecam karena distorsi yang dapat ditimbulkan dalam laba
perusahaan yang dilaporkan. FAS No.8 dikritik karena menyebabkan hasil
akuntansi yang tidak sesuai dengan kenyataan ekonomi. Pengaruh yo-yo FAS No.8
terhadap laba perusahaan juga menimbulkan perhatian di kalangan eksekutif
sejumlah perusahaan multinasional. Mereka mengkhawatirkan laba perusahaan yang
dilaporkan akan terlihat lebih fluktuatif bila dibandingkan dengan laba
perusahaan domestik dan dengan demikian akan menekan harga saham perusahaan.
4. 1981
– hingga kini
Pada bulan Mei 1978, FASB mengundang
komentar publik terhadap 12 pernyataan pertama yang dikeluarkannya, dimana
banyak yang menanggapi ketidakpuasan publik tentang FAS No. 8 sehingga FASB
mempertimbangkan kembali FAS No. 8 dan setelah melalui banyak pertemuan dan dua
draft sementara, menerbitkan Statement Of Financial Accounting Standards No.
52 pada tahun 1981.
DAFTAR PUSTAKA
IAI.2012.
Standar Akuntansi Keuangan Edisi 1 juni 2012, Penerbit Ikatan Akuntansi
Indonesia,Jakarta.
Kurniawati.
Luciana. 2011, Analisis Penerapan PSAK 10 (revisi 2010) tentang selisih kurs
terhadap laporan keuangan PT.Unitec Artha Makmur. http://library.binus.ac.id
Litsyani,Dinar
Permata, 2012. Analisis Penerapan PSAK 10 (revisi 2010) pada perusahaan batu
bara (studi kasus PT. MMM) http://lontar.ui.ac.id
Andre,
Jenny, dan Rudy. ANALISIS PENERAPAN PSAK NO.10 TAHUN 2012 TERHADAP LAPORAN
KEUANGAN PT. BANK CENTRAL ASIA (BCA) TBK. Diakses 04 Juli 2017. Hal 344-346
Choi, Frederick D. S. dan Gary K. Meek.
International Accounting. Buku 1 Edisi 6. 2010:Salemba Empat.