Selasa, 11 Juli 2017

REVIEW JURNAL



PENGARUH PELEMAHAN NILAI TUKAR MATA UANG LOKAL (IDR) TERHADAP NILAI EKSPOR (Studi Pada Ekspor Crude Palm Oil (CPO) Indonesia Tahun 2009-2013)
1.      Pendahuluan
Fluktuasi nilai tukar mata uang memiliki pengaruh terhadap setiap transaksi yang dilakukan oleh perusahaan dalam kegiatan ekspor maupun impor. Fluktuasi kurs memiliki dampak pada nilai perusahaan karena dapat berpengaruh pada jumlah arus masuk kas yang diterima dari kegiatan ekspor perusahaan atau dari anak perusahaan, yang mempengaruhi jumlah arus keluar kas yang digunakan untuk membayar impor (Sukirno, 2006:362). Kurs nilai tukar suatu mata uang mengukur nilai satu satuan mata uang terhadap mata uang lain, jika terdapat perubahan pada kondisi ekonomi maka kurs mata uang dapat berubah cukup besar.
Penguatan nilai tukar mata uang tidak selalu memiliki dampak yang positif terhadap perusahaan, sama seperti pelemahan nilai tukar yang belum tentu berdampak negatif pada perusahaan, sebab fluktuasi nilai tukar mata uang akan menyebabkan terjadinya eksposur ekonomi dalam perdagangan bebas. Eksposur ekonomi adalah tingkat di mana nilai sekarang arus kas perusahaan dipengaruhi fluktuasi kurs, transaksi bisnis internasional yang memerlukan konversi mata uang mencerminkan eksposur transaksi, eksposur transaksi terjadi saat perkiraan transaksi kas masa depan suatu perusahaan dipengaruhi oleh fluktuasi kurs (Madura, 2006:413).
Kegiatan perdagangan ekspor impor mempunyai manfaat yang besar bagi semua pihak, baik pengusaha, masyarakat, atau pemerintah. Transaksi ekspor adalah transaksi perdagangan dengan cara mengeluarkan barang dari dalam wilayah suatu teritorial ke luar wilayah pabean dengan memenuhi ketentuan yang berlaku. Bagi perekonomian Indonesia, kegiatan ekspor impor ini merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang sangat penting. Ekspor merupakan salah satu faktor penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Ekspor akan memperbesar kapasitas konsumsi suatu negara, serta menyajikan akses ke sumber daya yang langka dan pasar pasar internasional yang potensial untuk berbagai produk ekspor yang mana tanpa produk-produk tersebut, maka negara-negara miskin tidak akan mampu mengembangkan kegiatan dan kehidupan perekonomian nasionalnya.
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki nilai ekspor CPO (Crude Palm Oil) terbesar di dunia, selain itu CPO merupakan salah satu tulang punggung ekspor Indonesia, dari total 54,527 juta ton produksi CPO dunia, Indonesia memasok sebesar 28 juta ton pada tahun 2012 (www.ptpn6.com).Crude Palm Oil (CPO) merupakan salah satu komoditas strategis dalam perekonomian Indonesia.

2.      Teori yang mendukung
Definisi nilai tukar atau kurs (foreign exchange rate) adalah nilai mata uang suatu negara relatif terhadap nilai mata uang negara lain. Karena nilai tukar ini mencakup dua mata uang, maka titik keseimbangannya ditentukan oleh penawaran dan permintaan dari kedua mata uang tersebut.
Faktor yang mempengaruhi nilai tukar mata uang :
1.      Tingkat Inflasi Relatif
2.      Suku Bunga Relatif
3.      Tingkat Pendapatan Relatif
4.      Pengendalian Pemerintah
5.      Prediksi Pasar
6.      Interaksi Faktor
Nilai arus kas yang diterima perusahaan dalam berbagai satuan mata uang asing dapat terkena dampak kurs dari masing – masing mata uang tersebut saat dikonversi menjadi mata uang yang diinginkan. Dengan cara yang sama, nilai arus kas keluar perusahaan dalam berbagai satuan mata uang akan tergantung dari kurs masing – masing mata uang tersebut. Seberapa jauh nilai transaksi kas masa depan akan terpengaruh oleh fluktuasi kurs disebut sebagai eksposur transaksi (Madura, 2006:379).
3.      Metode penelitian
Penelitian yang dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang meneliti sampel atau populasi tertentu dalam suatu kelompok, dengan menggunakan teknik dan pengambilan sampel yang sesuai dengan data yang diinginkan (Sugiyono, 2008:13). Mengidentifikasi variable dengan menggunakan variable x dan y, serta menganalisis dengan analisis deskriptif dan analisis inferensial.

4.      Pembahasan
A.    Depresiasi Nilai Tukar Rupiah
Depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika didapat dengan menghitung pelemahan yang terjadi pada nilai tukar rupiah terhadap dollar. Nilai tukar rupiah terhadap dollar pada tahun 2009 dan 2010 cenderung stabil dengan hanya mengalami 3 bulan dan 5 bulan pelemahan yang terjadi dalam 1 tahun, dengan nilai rupiah terendah Rp. 11352.75 per $1 pada bulan februari tahun 2009, dan Rp. 9348.21 per $1, pada bulan februari tahun 2010, pelemahan nilai tukar rupiah pada tahun 2011 meningkat menjadi 7 bulan dalam 1 tahun dengan nilai rupiah terendah Rp. 9088.48 per $1 pada bulan desember, periode pelemahan nilai tukar terbanyak terdapat pada tahun 2012 selama 11 bulan dengan nilai rupiah terendah Rp. 9627.95 per $1 pada bulan desember, dan tahun 2013 selama 10 bulan dengan nilai rupiah terendah terdapat bulan desember dengan nilai Rp. 12087.10, per $1. Pelemahan nilai tukar rupiah ini disebabkan oleh imbas krisis ekonomi global yang terjadi di Eropa pada tahun 2012 yang dampaknya terjadi hingga tahun 2013.
B.     Nilai Ekspor
Nilai ekspor CPO Indonesia merupakan nilai total keseluruhan ekspor CPO Indonesia yang didata oleh badan pusat statistik Indonesia. Dapat dilihat bahwa nilai ekspor CPO Indonesia cenderung bergerak fluktuatif, hal ini disebabkan faktor permintaan pasar dan harga CPO dunia yang belum stabil, walau nilai ekspor CPO Indonesia cenderung bergerak fluktuatif tetapi memiliki trend yang terus meningkat jika dilihat dari tahun ke tahun. Pada tabel 4.3Nilai Ekspor CPO Indonesia Tahun 2009 – 2013, dapat dilihat bahwa pada periode tahun 2009 ekspor CPO tertinggi adalah $1,065,012,919 saat nilai tukar rupiah mengalami pelemahan sebesar 1.6% pada bulan Februari. Pada periode tahun 2010 ekspor CPO tertinggi adalah $951,124,469 saat nilai tukar rupiah mengalami pelemahan sebesar 0,94% pada bulan Desember. Pada tahun 2011 ekspor CPO tertinggi adalah $1,076,272,473 saat nilai tukar rupiah mengalami penguatan dan menjadi Rp.8,555,80 per $1 , periode tahun 2012 ekspor CPO tertinggi sebesar $877,941,583 yang terjadi pada bulan November dengan persentase depresiasi 0,321%, dan pada periode tahun 2013 ekspor CPO tertinggi sebesar $1.268.589.565 yang terjadi pada bulan November dengan persentase depresiasi mencapai 2,16%, dapat diketahui bahwa perubahan nilai mata uang rupiah yang melemah terhadap dollar mempengaruhi penawaran ekspor CPO Indonesia sehingga pada saat rupiah mengalami trend yang terdepresiasi diikuti dengan jumlah ekspor yang semakin tinggi.
C.     Uji Normalitas
Berdasarkan dari pengujian Kolmogorov-Smirnov, didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,701. Karena nilai signifikansi lebih besar daripada 𝛂 = 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa asumsi normalitas telah terpenuhi yang berarti residual berdistribusi normal.
D.    Uji Heteroskedastisitas
Pada tabel uji heteroskedastisitas diketahui bahwa nilai signifikansi variabel independen yaitu Depresiasi (X) lebih dari α=0,05, yaitu sebesar 0,132 sehingga H0 diterima, dan dapat disimpulkan bahwa sisaan mempunyai ragam yang homogen atau dengan kata lain tidak terdapat gejala heteroskedastisitas.
E.     Uji Regresi
Berdasarkan pengujian regresi diperoleh, nilai RSquare dari variabel X adalah positif. Hal ini menunjukkan bahwa setiap peningkatan nilai Depresiasi (X) sebesar 1% akan diikuti oleh peningkatan nilai variabel nilai ekspor (Y) sebesar 0,28676% dilihat dari nilai Rsquare, dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain tetap. Nilai uji statistik F untuk menguji goodness of fit dari model regresi linear sederhana ini, hasilnya menunjukan bahwa model ini cukup baik dengan nilai F sebesar 13,267.
F.      Pengujian Hipotesis
Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel Depresiasi (X1) yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap Nilai Ekspor (Y). Interpretasi hasil uji t untuk masing-masing variabel independen adalah sebagai berikut: Variabel Depresiasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Nilai ekspor. Hal ini dapat dilihat dari signifikansi yang menunjukkan angka yang lebih kecil dari α=0,05 dan nilai statistik uji |thitung| lebih besar dari ttabel (4,963 > 2,032). Apabila dilihat dari persamaan regresinya, menunjukkan bahwa variabel Depresiasi mempunyai koefisien regresi positif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa peningkatan Depresiasi akan mengakibatkan peningkatan Nilai Ekspor. Dari kedua perbandingan tersebut dapat diambil keputusan H0 ditolak pada taraf α=0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Depresiasi berpengaruh signifikan terhadap Nilai Ekspor (Y).
G.    Pengaruh Variabel Bebas Depresiasi terhadap Nilai Ekspor
Hasil penelitian menunjukkan Depresiasi berpengaruh signifikan terhadap nilai ekspor dengan nilai statistik uji |thitung| lebih besar dari tabel (4,963> 2,032).Selain itu, berdasarkan dari nilai signifikansi pada tabel anova, yaitu sebesar 0,000 lebih kecil dari alpha 0,05. Dari kedua perbandingan tersebut dapat diambil keputusan H0 ditolak pada taraf α=0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Depresiasi berpengaruh signifikan terhadap Nilai Ekspor (Y). Berdasarkan hasil analisis regresi melalui uji t menunjukkan variabel Depresiasi berpengaruh signifikan terhadap Nilai Ekspor dengan nilai sebesar 4,963 yang berarti bahwa setiap terjadi kenaikan satu persen efisiensi Depresiasi akan diikuti dengan kenaikan sebesar 2,032.

5.      Kesimpulan
Penelitian dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel bebas terhadap nilai ekspor. Variabel bebas yang digunakan adalah Depresiasi (X), sedangkan Nilai Ekspor (Y) menjadi variabel terikat. Berdasarkan pada uji hipotesis dapat diketahui bahwa: Variabel depresiasi (X) berpengaruh siginifikan terhadap variabel nilai ekspor (Y), Hal ini dapat diartikan bahwa terjadinya pelemahan nilai tukar mata uang mata uang lokal secara signifikan mempengaruhi terjadinya kenaikan nilai ekspor.

Pendapat kelompok : Jurnal ini sudah baik dan cukup jelas, sehingga kami mengetahui apa dampak nilai tukar mata uang lokal terhadap nilai ekspor. Agar berdampak positif pelaku bisnis agar memperhatikan dengan seksama pergerakan fluktuasi nilai tukar mata uang dan mampu memprediksi pergerakan fluktuasi nilai tukar mata uang dimasa yang akan datang, sehingga dapat menyiapkan strategi bisnis yang tepat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar